Mohon tunggu...
Muhammad Rofy Nurfadhilah
Muhammad Rofy Nurfadhilah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis dan membaca merupakan cara yang paling elok dalam membunuh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berebut Sembako, Sudah Semiskin Itukah Kita?

14 Mei 2020   13:05 Diperbarui: 14 Mei 2020   13:13 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita pembagian sembako yang ricuh dan tak teratur kerap menghiasi berbagai berita di media. Di antara kita mungkin terenyuh, namun diantara kita pula tersimpan rasa dongkol dalam hati disaat melihat mereka semakin tidak peduli pada aturan.

Social distancing; phisical distancing; PSBB, apa pedulimu? Itulah kiranya yang ingin disampaikan mereka atau kita yang -merasa- membutuhkan bansos tersebut. Seolah menelanjangi  akal sehat manusia, yang penting dapat memperoleh bantuan dan bisa makan merupakan alasan yang cukup logis ketika berada pada situasi yang penuh dengan ketidakpastian ini.

Sembilan bahan pokok yang -sebenarnya- tidak berjumlah 'sembilan', terkumpul dalam sebuah wadah yang keberadaannya sangat diharapkan masyarakat. Alih-alih bersabar, godaan untuk tidak bersabar pun seolah membisiki telinga mereka untuk terus mendekat dan mendekat; menerobos segala protokol yang digaungkan oleh pihak berwenang.

Sudah miskinkah kita, hingga nurani kita tak mampu melampaui nafsu kita?

Ya, sesungguhnya kita bukanlah miskin dan kekurangan harta gara-gara pandemi ini, namun -sejatinya- kita miskin hati nurani yang tak mampu mengkolaborasikan akal sehat dengan sikap kita ketika menghadapi situasa ini.

PHK; tak bisa bekerja; tak bisa bejualan, tak bisa mudik, sesungguhnya hanyalah alasan nafsu kita yang tak mampu mencapai derajat akal yang sehat. Kreatifitas terkungkung atas nama kesulitan dan karantina. 

Sekecil itukah nyali kita ketika menghadapi kehidupan di hari ini? (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun