Hidup di sebuah desa yang tidak begitu besar tapi mata pencariannya begitu banyak, bisa di bilang kalau desa itu desa kaya(menurut istilah Jawa disebut sugeh), sangking kayanya  masyarakat desa tetangga banyak yang ikut serta mencari nafkah di desa yang dibilang kaya itu, semua mata pencairan ada mulai dari pertanian, pertambangan, perikanan dan lain sebagainya.
Tidak hanya mata pencariannya yang banyak lembaga pendidikan pun juga banyak, mulai dari pendidikan formal maupun non formal.
Melihat desa yang seperti ini mulai dari mata pencariannya dan juga lembaga pendidikan yang begitu banyak seharunya peluang besar yang di miliki desa itu untuk menjadi desa yang maju, tapi apa?? semua itu hanya terwujud di dalam mimpi.
Jika mau menengok kebelakang desa itu setiap harinya selalu mengalir masukan dana yang tidak kecil nominalnya, karna banyaknya sumber yang ada di desa itu, salah satunya pertambangan batu yang setiap harinya selalu mengahasilkan uang banyak untuk desa.Â
Entah apa penyebabnya desa yang begitu kaya tapi desanya terlihat seperti desa yang sangat miskin, contoh kecil seperti penerangan (lampu) diperbatasan desa yang mati sudah beberapa tahun tapi tidak ada yang peduli dari pihak yang bertanggung jawab untuk menggantinya, saya heran dengan desa ini, padahal semuanya tahu karna setiap hari selalu di lewati, perbatasan(gapura) bisa dibilang kalau itu sebuah muka desa, seharunya yang namanya muka itu harus diperhatikan bukan malah di biarkan, setidaknya muka diperbaiki dulu biar ada semangat untuk masuk desa itu, dari awal masuk desa itu aja sudah terlihat tidak karuan bentuknya apalagi dalamnya.(wkwkwkw piker dewe).
Sangat disayangkan desa yang begitu kaya, desa yang begitu banyak mata pencairanya desa yang begitu banyak lembaga pendidikannya tapi tidak ada kemajuannya sama sekali, jika semua menjankan sesuai tugasnya masing-masing saya yakin desa ini dapat lebih maju dari desa-desa yang lain, karna dilihat dari figurnya orang-orang yang ada didalam desa itu adalah orang-orang hebat, tapi sangat di sayangkan jika diamati dari kejauhan semua orang-orang yang ada di dalamnya lebih mementingkan pribadinya masing-masing, jika sudah begini mau gimana lagi ingin maju ( ngipiiiiiiiiiii),satu dengan yang lain tidak ada komunikasi sama sekali.
Wajar jika masyarakat sangat meresahkan kehidupan didesa ini, mungkin dengan keadaan seperti ini bisa menjadi sebuah motivasi agar bisa membenahi kinerja pemerintahan yang lebih baik dalam sebuah desa itu, lebih terbuka dengan masyarakat semuanya.
#cerdas -cerdaslah dalam memilih pemimpin jangan hanya tergoyahkan dengan selembar rupiah tapi fikirkan dengan sebaik-baikya  karna semua ini demi kemajuan desa kit bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H