Tim Hibah MBKM Agribisnis UNS melakukan sosialisasi budidaya sayuran organik dengan sistem vertikultur pada Jumat (4/10/2024) di Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar
Salah satu upaya meningkatkan kecukupan, ketahanan, dan kemandirian pangan adalah pemanfaatan  lahan  pekarangan. Penanaman sayuran di pekarangan merupakan satu strategi untuk mengatasi kekurangan gizi dan bahan makanan bergizi, karena sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral. Budidaya sayuran dengan teknik vertikultur dapat diterapkan dalam pemanfaatan lahan pekarangan. Budidaya sistem vertikultur dipilih karena memiliki kelebihan yaitu tidak membutuhkan biaya besar, cara yang mudah, dan dapat menjadi sumber pangan keluarga.
Sistem vertikultur adalah cara pertanian baik indoor maupun outdoor, karena kepemilikan lahan terbatas yang dirancang sedemikian rupa sehingga berposisi vertikal atau bertingkat. Tanaman yang dibudidayakan diusahakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, atau tanaman semusim.
Tim Hibah MBKM UNS menerapkan inovasi budidaya tersebut kepada Kelompok Tani Maju Jaya yang bertempat di Desa Wonosari. Hal ini diupayakan melalui program sosialisasi budidaya sayuran organik dengan sistem vertikuktur yang digelar pada Jumat, 4 Oktober 2024 yang dihadiri oleh 30 anggota Kelompok Tani Maju Jaya.
Materi sosialisasi disampaikan oleh William Perdana Santosa yang merupakan pemilik dari Valefarm Hidroponik Solo. Ia menyampaikan bahwa vertikultur merupakan metode pertanian atau bercocok tanam kearah vertikal atau bertingkat. Vertikultur dilakukan menggunakan struktur atau model wadah tertentu sesuai dengan kondisi tempat dan keinginan.
"Penerapan sistem vertikultur memberi banyak manfaat seperti pemanfaatan lahan kosong, hemat tempat, hingga menambah estetika" Ujar William dalam kegiatan sosialisasi.
Dalam kegiatan sosialisasi, pemateri menyampaikan bahwa penanaman sistem vertikultur dapat dilakukan melalui sebatang pipa PVC yang diposisikan berdiri tegak di dalam pot berisi tanah, kemudian bagian pipa diisi media tanam berupa sekam dan tanah. Lalu bagian sisinya dilubangi sebagai tempat menanam benih. Adapun jenis tanaman yang digunakan dalam pelatihan Kelompok Tani Maju Jaya yang bertempat di Desa Wonosari ialah tanaman sayuran pakcoy.
Pelatihan budidaya sayuran sistem vertikultur dilakukan sebagai Upaya pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan untuk meningkatkan kemandirian pangan di Desa Wonosari.
Adanya sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat  Desa Wonosari terutama pada Kelompok Tani Maju Jaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H