Bondowoso - Setelah dibentuk pada Senin (31/7/2023) lalu, Komunitas Pasukan Peduli Lingkungan (Papeling) yang diinisiasi KKN 22 UMD memulai langkah untuk mewujudkan desa ramah lingkungan. Langkah yang dimaksud adalah sosialisasi pengelolaan sampah berbasis 3R (reduce, reuse, recycle) di SDN 1 Sempol pada Selasa (1/8/2023) dan SMPN 1 Ijen pada Rabu (2/8/2023). Sosialisasi tersebut dikemas dalam program bertajuk "Sekolah Peduli Lingkungan". Menurut Koordinator Desa KKN 22 UMD, Rif’an Rohmat, sosialisasi dipilih sebagai langkah awal karena edukasi dan pembangunan kesadaran adalah pondasi untuk melakukan langkah berikutnya.
“Harus dimantapkan dulu kesadarannya. Karena permasalahan utamanya adalah soal kesadaran masyarakat,” tuturnya.
Hari pertama (1/8/2023), sosialisasi dilakukan di SDN 1 Sempol, dimulai pukul 07.30 WIB. Setelah para siswa melakukan doa dan senam bersama di halaman sekolah, Komunitas Papeling memulai sosialisasi dengan dipandu Almas Firdaus dan Luthfiyah Nuur sebagai pewara. Berikutnya, Holifatus Isrania dan Eka Dewi memaparkan materi mengenai pengelolaan sampah berbasis 3R. Dalam pemaparan tersebut, keduanya menjelaskan bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan dengan cara yang tepat agar efektif dan ramah lingkungan.
Setelah materi pengelolaan sampah usai, giliran Natascia Iphonne dan Viona Pertiwi memaparkan sekaligus mempraktikkan cara pembuatan ecobrick sebagai langkah pengelolaan sampah anorganik. Sama seperti Holifatus dan Eka, keduanya menjelaskan cara pembuatan ecobrick dengan gaya khas yang mudah dipahami anak usia SD. Acara berlangsung seru hingga sekitar pukul 10.00 WIB dan ditutup dengan gim berhadiah untuk memperdalam pemahaman para siswa.
Sama seperti hari pertama, sosialisasi di SMPN 1 Ijen yang dilaksanakan di hari kedua (2/8/2023) pun berjalan seru. Dalam sosialisasi hari kedua ini, materi ditambah dengan pengelolaan sampah organik menjadi maggot. Bergantian, dalam hari kedua ini pemateri pengelolaan sampah adalah Dwija Rahmadi, materi ecobrick Rif’an Rohmat, dan materi maggot sebagai dekomposer sampah organik Rizqi Hasan. Diikuti oleh siswa kelas 7 dan 8, sosialisasi ini berakhir pukul sekitar 11.00 WIB.
Salah satu guru di SMPN 1 Ijen, Hendra Sukma, menyampaikan terima kasih sekaligus dukungan penuh terhadap kegiatan sosialisasi ini.
“Dari pihak sekolah mendukung penuh kegiatan yang langsung menyentuh siswa,” ucapnya mewakili kepala sekolah.
Rencananya, tindak lanjut dari sosialisasi ini adalah revitalisasi tempat pembuangan akhir (TPA) Desa Sempol yang pengelolaannya dinilai masih belum maksimal. Dalam beberapa tahap awal ini, KKN 22 UMD akan terus mendampingi Komunitas Papeling dalam melaksanakan program.