Mohon tunggu...
Raikyuuu
Raikyuuu Mohon Tunggu... Programmer - Penulis Jurnalistik

Saya memiliki hobi untuk mencari informasi serta menyebar luaskan informasi

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Pemanfaatan Teknologi AI dalam Kegiatan Kepramukaan

4 November 2024   10:18 Diperbarui: 4 November 2024   10:23 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pramuka adalah singkatan praja muda karana, yang artinya Rakyat Muda yang Suka Berkarya. Pramuka merupakan organisasi atau gerakan kepanduan. Kepramukaan merupakan wadah proses pendidikan non formal dalam pembentukan karakter generasi bangsa yang dilaksanakan di Indonesia (pramuka adalah anggota gerakan pramuka).

Melansir dari Journal of Early Childhood Research, Pramuka memiliki beberapa manfaat yang bisa didapatkan saat anak berinteraksi dengan lingkungan sekitar, seperti  berani berpendapat, menyelesaikan konflik melalui diskusi,  mengungkapkan emosi secara positif, menghargai perbedaan, mengenali isyarat nonverbal. Selain menjadi wadah untuk berinteraksi dengan lingkungan dan belajar, Pramuka juga memupuk jiwa tanggung jawab dan kedisiplinan dalam diri setiap anggotanya. Menurut The Scout Association, manfaat mengikuti kegiatan kepramuka bukan hanya akan mendukung pendidikan anak di sekolah tapi juga menjadi kualitas pribadi yang penting agar bisa sukses dalam hidup dan karier di masa depan. Ditambah dengan perkembangan teknologi saat ini seperti AI, akan membantu kegiatan kepramukaan untuk menjadi lebih baik dan bermanfaat

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) adalah sebuah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem, didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai kemampuan sistem untuk menafsirkan data dengan benar, untuk belajar dari data, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel.

Pramuka sebagai gerakan pendidikan nonformal juga tidak lepas dari dampak hadirnya sebuah teknologi. Pada masa kini, dengan semakin berkembangnya teknologi, pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam kepramukaan dapat menjadi sebuah alternatif untuk meningkatkan kualitas kegiatan kepramukaan. Sebagai seorang Pramuka, kita harus memanfaatkan berbagai hal salah satunya adalah Teknologi AI. Teknologi AI dapat membantu meningkatkan kegiatan kepramukaan dalam berbagai aspek seperti pembelajaran, pengawasan, dan evaluasi. Seperti bagaimana pesan Presiden Joko Widodo yang diliput oleh Kompas.com bahwa Pramuka harus dididik bukan hanya bahasa Morse, namun juga bahasa dan pengetahuan digital, misalnya coding, artificial intelligence, advanced robotic, internet of things

Sebagai seorang anggota Pramuka, penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kegiatan Pramuka. Kegiatan Pramuka yang berkualitas dapat menjadi alat yang efektif  pembelajaran. Kegiatan Pramuka dapat membuat anggotanya untuk belajar melalui pengalaman langsung, observasi, refleksi, dan interaksi sosial. Peningkatkan kualitas dalam kegiatan Pramuka, anggota Pramuka akan dapat belajar dengan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat mengoptimalkan manfaat pembelajaran yang diperoleh. Teknologi AI dapat digunakan dalam pengembangan platform pembelajaran pramuka online yang interaktif dan adaptif, yang dapat membantu anggota Pramuka dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara lebih efektif dan sesuai dengan tingkat kemampuannya masing-masing.

AI memungkinkan penyediaan fitur-ftur interaktif dalam hal pembelajaran bidang kepramukaan yang dapat diakses melalui perangkat seluler. Materi yang disediakan dapat mencakup berbagai topik mulai dari keterampilan bertahan hidup hingga pengetahuan tentang materi dasar kepramukaan. Hal ini memungkinkan pramuka belajar secara mandiri dan sesuai dengan ketrampilan mereka sendiri. AI juga membantu menciptakan simulasi situasi darurat yang realistis, memberikan pelatihan praktis tanpa risiko nyata. Misalnya, pramuka diberikan sekenario berlatih menyelamatkan diri dalam kondisi cuaca ekstrem atau bernavigasi di medan yang sulit, dengan hal ini membantu pramuka berlatih keterampilan tanpa risiko nyata. Teknologi Artificial Intelegence (AI) dapat memberikan perubahan yang cukup signifikan dalam sistem pelatihan dan belajar para anggota pramuka. Seperti membangun sebuah sistem informasi Pramuka berbasis AI. Sistem informasi pramuka berbasis AI ini dapat sangat membantu pengurus pramuka dalam mengelola data anggotanya. Dengan ini, mereka dapat dengan mudah memantau kemajuan anggota pramuka dan memastikan bahwa mereka terlibat dengan kegiatan pramuka yang tepat. AI juga memudahkan pengelolaan logistik dan administrasi kegiatan kepramukaan. Pengurus dapat menggunakan AI untuk merencanakan perjalanan, mengatur perlengkapan, dan mengelola jadwal kegiatan dengan lebih efisien. Pengawasan dan evaluasi perkembangan anggota pun menjadi lebih mudah, dengan data yang tercatat secara otomatis dan dianalisis untuk memberikan umpan balik yang akurat dengan hanya mengetikkan perintah yang diinginkan pada Chat AI. Seperti halnya yang dilakukan oleh Anggota Pramuka Dewasa di Kota Banyuwangi, mereka melaksanakan kegiatan gelar ajar untuk mempelajari bagaimana AI dapat membantu menyusun rencana membina secara sistematis.

Teknologi AI membawa kepramukaan ke era baru, memperkaya pengalaman pramuka tanpa meninggalkan nilai-nilai dan esensi tradisionalnya. Integrasi AI dalam kepramukaan bukan hanya meningkatkan efektivitas dan efisiensi, tetapi juga mempersiapkan para pramuka untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik. Transformasi ini menunjukkan bahwa kepramukaan tetap relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman, terus berinovasi untuk kebaikan anggotanya dan masyarakat luas.

Selain manfaat, adapula kendala serta kekurangan pemanfaatan teknologi AI dalam kegiatan kepramukaan, seperti ketergantungan pada teknologi, keterbatasan akses dan fasilitas teknologi, serta efek samping lain yang dapat terjadi. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi dan penyesuaian terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan anggota Pramuka agar pemanfaatan teknologi AI dapat memberikan manfaat yang optimal dalam kegiatan kepramukaan. Selain itu penggunaan teknologi dalam kegiatan kepramukaan harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan tujuan pramuka. Teknologi hanya sebatas alat untuk membantu memudahkan pelaksanaan kegiatan dan bukan menjadi tujuan utama dari kegiatan pramuka itu sendiri.

Oleh karena itu, pemanfaatan AI dalam kegiatan kepramukaan dapat memberikan manfaat yang optimal untuk mendukung jalannya kegiatan kepramukaan di era dengan mempertimbangkan kekurangan serta kelebihannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun