Mohon tunggu...
Muhammad Rizky Pambudi
Muhammad Rizky Pambudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

seorang pengelana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kritisisme terhadap Representasi Lingkungan dalam Komunikasi Massa Kontemporer

18 Januari 2024   16:45 Diperbarui: 18 Januari 2024   16:51 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam era komunikasi massa kontemporer, pengaruh media terhadap pandangan masyarakat terhadap isu-isu lingkungan menjadi semakin signifikan. Media kontemporer mencakup berbagai platform, mulai dari televisi dan radio hingga media sosial dan konten berani. Dalam ekosistem ini, ketegangan budaya muncul karena perbedaan nilai, norma, dan pandangan mengenai lingkungan antar kelompok budaya yang berbeda. Pemberitaan lingkungan dalam media massa sering kali mencerminkan ketegangan budaya. Narasi yang dipilih, framing, dan cara berita disajikan dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam representasi isu-isu lingkungan. Bagaimana media memilih untuk menggambarkan perubahan iklim, kerusakan ekosistem, atau kebijakan lingkungan dapat dipengaruhi oleh norma dan nilai budaya tertentu.


Kritisisme terhadap representasi lingkungan mengungkap keterbukaan kekuasaan di dalam ekosistem media. Pemilik media, kebijakan redaksi, dan kepentingan korporatif bisa memainkan peran dalam memandu narasi sesuai dengan agenda mereka sendiri. Hal ini menciptakan dinamika ketegangan yang mempengaruhi bagaimana isu-isu lingkungan dipresentasikan dan diinterpretasikan. Konflik budaya terkadang mencapai puncaknya dalam representasi lingkungan, terutama ketika nilai-nilai dan norma-norma tertentu bertentangan dengan kepentingan ekonomi atau politik. Misalnya, bagaimana media menyajikan pertentangan antara pelestarian lingkungan dan pembangunan ekonomi bisa mencerminkan ketegangan budaya yang mendalam di masyarakat. Media sosial, sebagai bagian integral dari ekosistem media kontemporer, membawa tantangan dan peluang tersendiri. Sementara media sosial memungkinkan suara yang lebih beragam, mereka juga dapat menjadi ajang konflik budaya yang intens.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun