Mohon tunggu...
Muhammad RizkyFebrian
Muhammad RizkyFebrian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama saya Muhammad Rizky Febrian, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Semester 3. Saya suka dengan hal-hal yang berhubungan dengan kreativitas, dan hobi saya adalah membuat dan mengedit sebuah poster estetis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Penting Keluarga dalam Pendidikan Akhlak

12 Desember 2022   20:47 Diperbarui: 13 Desember 2022   05:57 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hidup tidak bisa dilepaskan dari peran keluarga, karena keluarga merupakan tempat paling awal untuk membentuk karakter dan akhlak diri. Karena pendidikan keluarga memberikan sebuah keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai, moral, dan aturan-aturan dalam kehidupan. Sementara akhlak merupakan dasar dari pembentukan watak dan kepribadian seseorang yang sudah melekat pada dirinya yang melahirkan sebuah tindakan, perlakuan atau perilaku amalan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran.

Pendidikan akhlak merupakan petunjuk dalam pembentukan watak dan kepribadian, keadaaan individu itu menentukan keadaan wataknya, jika keadaan budi individu itu dalam keadaan baik, maka watak serta pribadinya akan ikut menjadi baik, sebaliknya jika budinya dalam keadaan buruk, maka wataknya akan turut ikut buruk. 

Jadi pendidikan akhlak itu merupakan suatu keharusan demi terbentuknya kepribadian yang utama. Keluarga menjadi tempat paling penting untuk menumbuhkan akhlak yang baik untuk tiap umat Islam di dunia, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an yaitu surat Al-Baqarah ayat 132, dijelaskan dalam surat itu tentang kehidupan Nabi Ibrahim yang mendidik akhlak kepada anak-anaknya untuk terus memeluk agama Islam sampai akhir hayat. 

Peran keluarga dalam mendidik akhlak ini memiliki beberapa cara seperti dengan memberikan pembinaan akidah kepada anak. Pembinaan bisa seperti senantiasa membacakan kalimat Tauhid pada anaknya, menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasulnya, mengajarkan Al Qur'an, serta menanamkan nilai-nilai pengorbanan dan perjuangan. Cara selanjutnya yaitu dengan memberikan sebuah pembiasaan, yaitu dengan cara membiasakan anak untuk melakukan perbuatan yang diajarkan dalam agama. Misalnya, membaca bismillah ketika akan melakukan perbuatan yang baik dan mengucapkan alhamdulillah ketika selesai melakukan suatu perbuatan yang baik. 

Karena dengan membiasakan anak-anak untuk berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari, maka akan berakibat baik pula pada akhlak anak di kemudian hari. Cara terakhir bisa dengan sebuah hukuman. Hukuman merupakan metode terburuk, tetapi dalam kondisi tertentu harus digunakan agar menciptakan sebuah batasan bagi akhlak anak untuk mengetahui mana yang baik dan buruk dalam kehidupan. 

Dengan begitu, antara keluarga dan pendidikan akhlak disini terlihat jelas memiliki hubungan yang sangat kuat. Dengan adanya keluarga, akhlak bisa terbentuk. Keluarga menjadi fondasi khusus bagi tumbuh kembang akhlak umat Islam. Baik buruknya akhlak seseorang bisa berawal dari keluarga dalam mendidik akhlak anaknya, sehingga peran keluarga yang mencontohkan nilai-nilai kesusilaan sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang muslim dengan akhlakul karimah sampai akhir kehidupan serta bahagia dunia dan akhirat kelak.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun