Mohon tunggu...
Muhammad Rizky
Muhammad Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Muhammad Rizky, Mahasiswa Farmasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

"Peran Farmasi Dalam Mendukung Kesehatan Lingkungan Untuk Mencapai Kesejahteraan Masyarakat"

22 Desember 2024   11:56 Diperbarui: 22 Desember 2024   11:56 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendahuluan Kesehatan lingkungan merupakan elemen krusial dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia. Aspek ini tidak hanya mencakup kebersihan udara, air, dan tanah, tetapi juga mencakup pengelolaan limbah farmasi yang aman dan bertanggung jawab. Dengan meningkatnya konsumsi obat-obatan dan produk farmasi secara global, peran bidang farmasi dalam menjaga lingkungan semakin signifikan. Artikel ini bertujuan untuk membahas kontribusi farmasi dalam perlindungan lingkungan serta strategi yang dapat diterapkan untuk meminimalkan dampak negatif limbah farmasi.

Peran Farmasi dalam Kesehatan Lingkungan Tenaga farmasi memegang peran penting dalam memastikan produksi, penggunaan, dan pembuangan produk farmasi dilakukan dengan aman dan berkelanjutan. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah pencemaran lingkungan akibat pembuangan obat yang tidak tepat. Penelitian oleh Boxall et al. (2012) menunjukkan bahwa residu obat dari limbah rumah tangga dan industri farmasi dapat mencemari sumber air dan berdampak negatif pada ekosistem.

Apoteker memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang metode pembuangan obat yang benar dan mendukung program pengembalian obat (drug take-back programs). Selain itu, kolaborasi dengan industri farmasi untuk mengembangkan produk yang lebih ramah lingkungan, atau yang dikenal dengan konsep "green pharmacy," juga sangat diperlukan.

Dampak Limbah Farmasi terhadap Lingkungan Limbah farmasi seperti antibiotik, hormon, dan bahan kimia aktif lainnya sering ditemukan di lingkungan perairan. Studi oleh Kmmerer (2010) menunjukkan bahwa akumulasi limbah farmasi dapat memicu resistensi antibiotik pada mikroorganisme dan menyebabkan gangguan hormonal pada biota air.

Oleh karena itu, pengelolaan limbah farmasi yang efektif menjadi kebutuhan mendesak. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di fasilitas kesehatan dan industri farmasi harus dioptimalkan agar residu obat dapat disaring sebelum dibuang ke lingkungan. Selain itu, regulasi yang lebih ketat terkait pengelolaan limbah farmasi harus ditegakkan dengan baik.

Strategi untuk Meningkatkan Kesehatan Lingkungan Melalui Farmasi Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan meliputi:

  • Peningkatan Edukasi Masyarakat: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya membuang obat dengan cara yang benar.
  • Pengembangan Produk Ramah Lingkungan: Mendorong inovasi dalam formulasi obat yang memiliki dampak minimal terhadap lingkungan.
  • Penerapan Regulasi yang Ketat: Pemerintah perlu memastikan adanya regulasi yang jelas mengenai pembuangan limbah farmasi.
  • Penguatan Peran Apoteker: Apoteker harus berperan aktif dalam pengelolaan limbah di fasilitas pelayanan kesehatan.
  • Riset dan Pengembangan: Penelitian terkait dampak limbah farmasi dan solusi efektif untuk menguranginya harus terus dikembangkan.

Tantangan dalam Pengelolaan Limbah Farmasi Meskipun berbagai strategi telah diusulkan, sejumlah hambatan masih dihadapi, seperti rendahnya kesadaran publik, keterbatasan teknologi pengolahan, dan lemahnya pengawasan regulasi. Biaya yang tinggi untuk penerapan teknologi ramah lingkungan juga menjadi kendala bagi industri farmasi skala kecil dan menengah.

Rekomendasi untuk Masa Depan Untuk mengatasi berbagai hambatan, beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Meningkatkan kampanye kesadaran publik terkait limbah farmasi.
  • Menyediakan fasilitas pembuangan obat yang mudah diakses.
  • Berinvestasi dalam teknologi pengolahan limbah yang lebih efisien.
  • Memperketat regulasi dan sanksi bagi pelanggaran aturan.
  • Melakukan riset jangka panjang mengenai dampak limbah farmasi.

Inovasi dalam Pengelolaan Limbah Farmasi Teknologi pengolahan limbah farmasi menjadi fokus utama penelitian global. Salah satu metode yang banyak dikembangkan adalah Advanced Oxidation Processes (AOPs), yang mampu menguraikan senyawa berbahaya menjadi komponen yang lebih aman. Selain itu, metode bioremediasi menggunakan mikroorganisme juga semakin banyak diterapkan.

Selain teknologi pengolahan, desain produk farmasi ramah lingkungan juga menjadi prioritas. Konsep "green pharmacy" bertujuan untuk menciptakan obat yang mudah terurai di lingkungan.

Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Limbah Farmasi Masyarakat memiliki kontribusi penting dalam pengelolaan limbah farmasi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Mengembalikan obat yang tidak terpakai ke apotek yang memiliki program pengembalian obat.
  • Tidak membuang obat ke saluran pembuangan air atau tempat sampah biasa.
  • Mengikuti kampanye edukasi terkait pengelolaan limbah farmasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun