Pemecahan masalah kompleks membutuhkan pendekatan yang sistematis, analitis, dan berbasis bukti. Penelitian ini mengeksplorasi peran berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah kompleks, dengan menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen, yang kemudian dianalisis menggunakan metode tematik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpikir kritis membantu individu dan organisasi memahami akar masalah, mengevaluasi solusi alternatif, dan menghasilkan keputusan yang inovatif serta berkelanjutan. Langkah-langkah utama berpikir kritis, seperti identifikasi asumsi, pengumpulan data berbasis fakta, dan analisis logis, terbukti efektif dalam mengatasi tantangan kompleks. Namun, keterbatasan waktu, data yang tidak lengkap, dan kurangnya pelatihan menjadi hambatan utama dalam penerapannya.
Penelitian ini merekomendasikan pelatihan formal berpikir kritis untuk individu dan organisasi, serta integrasi budaya kerja yang mendukung diskusi kritis dan pengambilan keputusan berbasis data. Untuk penelitian lanjutan, disarankan untuk mengeksplorasi penerapan berpikir kritis di berbagai bidang lain, seperti teknologi, ekonomi, dan kebijakan publik, serta mengukur dampaknya secara kuantitatif.
Muhammad Rizki Erlangga Putra
Purwanti.,S.Pd.,MM
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI