Mohon tunggu...
Muhammad Rizki Abdullah
Muhammad Rizki Abdullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - AXll

محمد رزقي عبدالله

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fathu Mekkah

4 Januari 2025   17:37 Diperbarui: 4 Januari 2025   17:34 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fathu Makkah, atau Pembebasan Makkah, adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tanggal 20 Ramadan tahun ke-8 Hijriah (1 Januari 630 M). Fathu Makkah berawal dari pelanggaran Perjanjian Hudaibiyah yang ditandatangani antara Nabi Muhammad dan kaum Quraisy. Perjanjian ini menetapkan gencatan senjata selama sepuluh tahun, tetapi dilanggar oleh Quraisy dengan membantu Bani Bakr menyerang Bani Khuza'ah, sekutu umat Islam dan setelah mendengar pengkhianatan tersebut, Nabi Muhammad mengumpulkan 10.000 pasukan untuk menaklukkan Makkah. Ia menekankan bahwa tujuan penaklukan ini bukan untuk balas dendam, melainkan untuk membebaskan kota suci. Pasukan Muslim dibagi menjadi beberapa kelompok yang memasuki Makkah dari berbagai arah. Nabi Muhammad melarang penyerangan terhadap penduduk Makkah selama mereka tidak melawan dan fathu Makkah berlangsung tanpa perlawanan berarti. Banyak penduduk Quraisy yang memilih untuk menyerah dan menerima kekuasaan Nabi Muhammad. Nabi memberikan jaminan keamanan bagi mereka yang tidak melawan. Setelah penaklukan, Nabi Muhammad memerintahkan penghancuran berhala-berhala yang terdapat di sekitar Ka'bah, yang saat itu berjumlah sekitar 360 lalu banyak penduduk Makkah yang bersyahadat dan memeluk Islam setelah peristiwa ini. Fathu Makkah menjadi tanda kemenangan umat Islam atas kaum kafir Quraisy dan menandai kembalinya umat Islam ke kota suci. Fathu Makkah memiliki makna besar dalam konteks sejarah Islam. Ini bukan hanya tentang penaklukan fisik kota suci, tetapi juga simbol pembebasan spiritual dan pengakuan akan kekuatan Islam di Jazirah Arab. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur'an dalam Surah Al-Fath, yang menyatakan bahwa Allah telah memberikan kemenangan yang nyata kepada umat Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun