Pertempuran Uhud adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada 15 Syawal 3 Hijriah (23 Maret 625 M). Pertempuran ini melibatkan pasukan Muslim yang dipimpin oleh Nabi Muhammad dan pasukan Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan. Pertempuran Uhud terjadi sekitar satu tahun setelah kekalahan telak Quraisy dalam Pertempuran Badar, yang memicu keinginan mereka untuk membalas dendam.Pasukan Muslim awalnya berjumlah 1.000 orang, tetapi 300 di antaranya mundur di bawah pimpinan Abdullah bin Ubay, sehingga hanya tersisa 700 orang. Sementara itu, pasukan Quraisy berjumlah sekitar 3.000. Nabi Muhammad menempatkan 50 pemanah di puncak Gunung Uhud untuk melindungi pasukan dari serangan belakang. Ia berpesan agar mereka tidak meninggalkan posisi tersebut dalam situasi apapun.Pada awal pertempuran, pasukan Muslim berhasil mengungguli Quraisy dan membuat mereka mundur. Namun, situasi berubah ketika pemanah melihat harta rampasan perang dan meninggalkan pos mereka untuk mengambilnya, yang dimanfaatkan oleh Khalid bin Walid untuk menyerang balik.Akibat perpecahan dan pelanggaran perintah, pasukan Muslim mengalami kekalahan. Sekitar 70 Muslim gugur dalam pertempuran ini, termasuk Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad.Perang Uhud menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam tentang pentingnya disiplin dan ketaatan terhadap perintah pemimpin dalam situasi kritis.Pertempuran ini tidak hanya mencerminkan tantangan yang dihadapi umat Islam pada masa awal, tetapi juga menekankan pentingnya kesatuan dan kepatuhan dalam menghadapi musuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H