Mohon tunggu...
Muhammad Riza Pahlevi
Muhammad Riza Pahlevi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo

Mahasiswa S1 UIN Walisongo yang sedang mencari jalan hidup

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola Bukan Sekedar Olahraga Biasa, Jadi Tempat Kampanye Juga Bisa!

16 Agustus 2021   08:49 Diperbarui: 16 Agustus 2021   08:55 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita menyaksikan pertandingan Liga Inggris sejak musim lalu, maka kita akan disuguhkan aksi para pemain yang berlutut sebelum pertandingan. Beberapa dari mereka berlutut sembari mengepalkan tangan ke udara. 

Tentu aksi yang selalu dilakukan hingga musim yang baru ini bukan tanpa alasan. Liga Inggris berusaha menunjukkan kepedulian mereka terhadap aksi Black Lives Matter melalui gestur berlutut yang dilakukan oleh para pemain.

Black Lives Matter ini mulai muncul ke permukaan sejak kematian George Floyd, warga berkulit hitam Amerika Serikat yang meninggal dikarenakan aksi kekerasan yang dilakukan oleh polisi setempat karena dianggap menggunakan uang palsu di salah satu toko. 

Peristiwa yang memilukan tersebut menjadi viral dan pecah di berbagai penjuru dunia. Warga kulit hitam yang merasa terdiskriminasi, kemudian berramai-ramai melakukan aksi demonstrasi. 

Asosiasi Sepakbola Inggris kemudian merespon kejadian ini dengan menggelar kampanye sosial anti-rasisme. Sering kita lihat juga di akun sosial media Liga Inggris, di mana mereka kerap menyuarakan kampanye anti-rasisme. 

Selain, kampanye anti-rasisme, kita juga bisa melihat Liga Inggris mengkampanyekan gerakan mendukung LGBTQ. Warna pelangi, simbol LGBTQ kerap terpampang di sudut-sudut stadion Inggris, dan terkadang digunakan sebagai ban kapten. 

Simbol-simbol tersebut sering kita saksikan menghiasi jalannya pertandingan. Ini kemudian akan berdampak kepada penonton yang mungkin, mungkin saja akan penasaran dengan kampanye tersebut, dan akan mencari informasinya. Seperti saya. 

Aksi-aksi tersebut telah mencerminkan betapa powerfull-nya sepakbola sebagai tempat berkampanye. Pesan-pesan akan mudah didengar dan diterima oleh berbagai penikmat sepakbola di seluruh dunia. 

Contoh-contoh lainnya, salah satunya bisa kita temukan pada selebrasi yang dilakukan setelah mencetak gol. Banyak pemain yang hanya akan menunjukkan skill berdansanya, atau beberapa pemain lain yang menyampaikan pesan dengan simbol-simbol tertentu. 

Misalkan saja Mohammad Salah. Penyerang Liverpool ini kerap kali sujud syukur setelah mencetak gol. Selebrasi tersebut merupakan simbol yang dimiliki kaum muslimin, sebagai wujud syukur terhadap Tuhan. 

Kemudian, banyak supporter Liverpool yang kemudian kagum dengan aksi tersebut, tak sedikit pula yang kemudian memutuskan untuk menjadi muallaf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun