Kini mahasantri mulai mengepakan sayapnya dengan segudang prestasi yang telah  didapatkan. Seperti halnya dua mahasantri Indonesia asal Pesantren Al Hikmah 2 Sirampog Brebes, Jawa Tengah meraih juara lomba kreativitas di Al-Azhar-Cairo, peran mahasantri Pon-Pes UII dalam program Sustainable Development Goals (SDGs) dibawah naungan PBB, mahasantri Universitas Trunojoyo Madura (UTM) meraih juara debat dan orasi tingkat  nasional, dan masih banyak  lagi prestasi mahasantri yang berhasil ditorehkan.
Ilmu yang berlimpah namun tidak dibarengi akhlak yang terpuji akan menimbulkan kerusakan. Â Sering terpampang di media massa, para pejabat negara terjerat kasus korupsi padahal mereka adalah orang-orang berpendidikan tinggi. Tentunya moralitas mereka dikesampingkan dan mendahulukan ketamakannya menguasai harta. Ini lah pentingnya akhlak bagi setiap individu.
Sebuah pelajaran penuh makna, hadir dalam kehidupan ini. Di mana  ilmu yang di agung-agungkan tidak lebih dari sekedar buih di lautan. Peranan mahasantri penting dimanfaatkan guna menetralisir  ilmu ke jalan yang benar dengan akhlak terpuji. Sehingga menjadikan siklus kehidupan lebih produktif.
Referensi :
Adab al-alim wal Muta'allim fi maa yahtaju Ilayh al-Muta'allim fi Ahwali Ta'alumihi wa maa Ta'limihi, Hadratussyekh Hasyim Asy’ari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H