Sudah banyak kanal berita yang menginformasikan tentang kenaikan harga bahan bakar minyak. Harga BBM resmi naik pada tanggal 3 September 2022 jam 14.30. Pertalite naik dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter, dan solar dari Rp 5.800 menjadi Rp 6.800. Untuk informasi lebih jelasnya langsung akses saja kanal-kanal berita yang anda percayai.
Sedikit kilas balik dalam beberapa tahun terakhir dalam masa pemerintahan Jokowi. Selama delapan tahun pemerintahan Jokowi berlangsung, harga BBM di Indonesia beberapa kali mengalami kenaikan dan juga penurunan. Akan tetapi tidak sesignifikan seperti kenaikan harga saat ini yang mencapai kisaran angka Rp 2000 -- 3000. Lantas apa alasan pemerintah menaikan harga BBM? Mari kita cari tahu.
Presiden Joko Widodo memiliki alasan kenaikan harga BBM ini tidak terlepas dari kenaikan harga minyak dunia dan membengkaknya anggaran subsidi dan kompensasi BBM. Selain itu, 70 persen subsidi BBM justru dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu yang memiliki mobil pribadi, yang mana seharusnya diprioristaskan untuk memberikan subsidi ke masyarakat kurang mampu.
Kita sebagai masyarakat tentunya harus berhusnuzan dengan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemerintah, ngga mungkin pemerintah mengambil keputusan yang akan menyengsarakan rakyat. Pemimpin-pemimpin negeri ini pasti orang yang berkapasitas dan mampu mengemban tugasnya dengan jujur. Untuk itu mari kita coba cari manfaat apa saja yang didapatkan dari kenaikan harga BBM ini bagi mahasiswa. Mengapa mahasiswa? Karena kalau lingkup masyarakat luas penulis masih belum sanggup mewakilkan.
Mobilitas mahasiswa kebanyakan masih menggunakan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil, kalau mobil biasanya mahasiswa yang bapaknya orang kaya. Menggunakan kendaraan bermotor pasti membutuhkan bahan bakar, untuk membeli bahan bakar harus ada uang yang disiapkan setiap bulannya, jika harga BBM naik tentu uang bulanan mahasiswa juga naik, dan tentu membuat orang tua semakin pusing memikirkan biayanya. Ah, berarti sampai sini kenaikan harga BBM masih belum ada manfaatnya bagi mahasiswa. Tapi kita harus berprasangka baik pada pemerintah, mari kita coba mencari manfaatnya lagi.
Dengan kemungkinan besar dampak kenaikan harga BBM yang akan terjadi seperti harga kebutuhan pokok yang sewaktu-waktu bisa ikut melambung juga, tentu sebagai mahasiswa harus memutar otak lagi bagaimana caranya berhemat dengan uang bulanan yang diberi oleh orang tuanya. Misalnya harga kebutuhan pokok sudah mulai naik, bukan hanya mahasiswa tapi masyarakat luas pasti lebih pusing dan mumet lagi untuk menghadapinya. Wah malah makin runyem nih pak permasalahannya. Tapi tenang, kita masih akan tetap berprasangka baik kepada pemerintah kok pak.
Mungkin benar kata pak Jokowi, kenaikan harga ini agar penggunaan subsidi BBM Â digunakan oleh kelompok masyarakat yang lebih tepat sasaran. Tapi masyarakat boleh dong pak tidak setuju atas keputusan yang dibuat? Akan ada unjuk rasa untuk mengungkapkan ketidaksetujuan ini, pak. Oh ya, pak, level PPKM jangan dinaikan lagi ya. Ah atau sudah pak? Kalau sudah, ya bebas terserah bapak saja deh. Jika saya teruskan mencari apa manfaat dari kenaikan harga BBM ini terhadap mahasiswa sepertinya ngga akan ada, begitupun juga terhadap masyarakat, mungkin. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H