Mohon tunggu...
Muhammad Rifqy Nur Fauzan
Muhammad Rifqy Nur Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tuhan selalu memberikan ilmu melalui alam dan fenomena yang terjadi tanpa disadari oleh manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tangisan Anak Pinggiran

4 Maret 2022   14:07 Diperbarui: 4 Maret 2022   14:10 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari : Syifaisn.com

Senyum yang berubah menjadi lamunan
Cerianya yang berubah menjadi keheningan
Tangis, Isak yang kini kian dalam
Ringisan yang kian meluas di pinggiran negeri

Hidup bukan tidak kami syukuri
Hidup bukan tidak kami perjuangkan
Tapi apalah daya kami, beban ini semakin menghantam
Tanah kaya nan subur dulu kami punya
Sekarang tandus tak berpenghuni tinggal lobang Galian
Mereka mengambil harta Karun yang ada di tanah kami
Tetapi kami tidak dipedulikan sama sekali
 

Lihatlah tuan... Lihatlah
Dunia mengetahui kami memiliki harta Karun yang tersimpan
Dunia beradu menghampiri tempat kami berada
Seribu janji manis mereka lontarkan
Tetapi semua demi kepentingan saja
 

Kami yang tidak memiliki kemampuan
Kami yang serba keterbatasan
Seolah hanya dimanfaatkan

Lihat lah tuan, lihat lah
Dengarlah tuan, dengarkanlah
Tangisan anak kami yang berbalut kain lusuh
Meringis kedinginan di gubuk lapuk
Tempat anak kami bermain, kini menjadi pagar tinggi berlapis beton

 
Lihat lah tuan, dengarkan lah tuan keluh kesah kami
Kalian selalu mengatakan tentang keadilan
Tapi apakah yang kami rasakan sudah adil dalam berkehidupan
Tanah leluhur kami saudagar kuasai
Tanah yang diperjuangkan dengan pertumpahan darah mereka miliki
Tanah dimana kami tinggal sebelum negeri ini berdiri
Kami tersingkir hanya karena sepucuk surat yang namanya legalitas

Tuanku, dengarkanlah ,lihatlah kami
Kesengsaraan kami di pinggiran negeri ini.

Bekasi, 4 Maret 2022
By : Muhammad Rifqy Nur Fauzan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun