Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi
Muhammad Rifqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Muhammad Rifqi, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Palangkaraya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Perilaku Konsumtif Pembawa Petaka di Era Modern

1 Mei 2023   23:03 Diperbarui: 1 Mei 2023   23:05 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perilaku konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup individu yang senang membelanjakan uangnya tanpa pertimbangan yang matang. Sedangkan menurut Setiaji dalam Konsumerisme (1995) menyatakan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku berlebihan dan membabi buta dalam membeli suatu barang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsumtif artinya bersifat konsumsi, yaitu hanya memakai dan tidak menghasilkan sendiri. Biasanya orang yang konsumtif tidak akan memikirkan dampak jangka panjang dari pemborosannya.

Budaya konsumen modern adalah perkembangan sejarah baru-baru ini. Menurut seorang analis, masyarakat konsumen pertama kali muncul di Inggris pada abad ke-18 ketika beberapa peristiwa penting terjadi. Pertama, teknologi produksi massal yang dikembangkan selama Revolusi Industri Inggris memungkinkan perusahaan memproduksi barang standar dalam jumlah besar dan dengan harga yang relatif rendah. Pada saat yang sama, Revolusi Kebudayaan lahir, yang tanpanya Revolusi Industri tidak akan pernah berhasil.

Di beberapa negara berkembang, kebutuhan akan barang material terus meningkat, antara lain karena diperkenalkannya strategi pemasaran baru seperti periklanan. Orang awam juga lebih memperhatikan nilai simbolis produk dan merasa perlu membeli produk terbaru dan paling bergaya. Memiliki perkebunan seperti itu membantu mereka memenuhi kebutuhan budaya baru akan perbedaan status yang menjadi semakin penting dalam masyarakat perkotaan yang relatif asing di mana hanya sedikit yang mengenal satu sama lain atau mengetahui latar belakang keluarga mereka. Orang mulai melihat konsumsi sebagai langkah alami untuk memperoleh makna sosial yang penting. Lagi pula, semakin banyak orang yang memiliki lebih banyak pendapatan dan bersedia membelanjakannya untuk mempertahankan nilai-nilai itu. Perubahan budaya tersebut, ditambah dengan pesatnya perkembangan kemampuan industri untuk memproduksi massal dengan kualitas yang baik dan harga yang murah, menghasilkan perubahan yang dramatis.

Contoh fakta yang sering terjadi lingkungan seitar yaitu sifat pelajar yang masih labil sering kali mencoba hal-hal baru untuk mendapatkan pengakuan dari orang sekitar. Hal ini sama dengan yang terjadi saat peneliti melakukan penelitian dan wawancara terhadap informan. Untuk menunjukkan itu semua, masing-masing pelajar mempunyai cara yang berbeda-beda, salah satunya dengan makan di restoran siap saji yang bernuansa modern. Agar terlihat kekinian dan modern, pelajar rela menghabiskan uang sakunya untuk makan di sana, padahal dari masing-masing mereka kurang menyukai makanan tersebut. Itu semua mereka lakukan hanya untuk pencitraan di depan teman-temannya. Sering kali mereka memesan makanan, kemudian makanan tersebut tidak habis dan akhirnya terbuang begitu saja. Fakta seperti ini yang nampak jelas terjadi dilingkungan sekitar saya terkhususnya, perubahan era globalisasi membuat perkembangan perilaku konsumtif juga mengikuti arus perkembangan di era modern, sehingga bagi pelajar yang masih berusia anak-anak karena mengalami transformasi menuju remaja masih ingin selalu mengasyikkan diri dengan memprioritaskan apa yang menjadi kebutungan dan keinginan dirinya tanpa memikirkan hal itu menguntungkan atau merugikan karena terlalu sering bors dan berlebihan dalam membeli sebuah produk.

Dari permasalahan diatas tentu memiliki dampak negatif dan dampak positifnya. Budaya konsumtif juga menimbulkan dampak negatif, beberapa diantaranya yaitu, budaya konsumtif akan menciptakan gaya hidup boros, orang yang memiliki kebiasaan konsumtif cenderung tidak bisa mengendalikan antara pengeluaran dan pemasukan uang, budaya konsumtif juga dapat memicu tekanan sosial, budaya konsumtif akan menambah angka kemiskinan, budaya konsumtif juga akan mengubah perilaku seseorang seperti memicu sifat ambisius dan rasa tidak puas, terjadi ketimpangan kelas social, dan memicu gaya hidup mewah.

Dampak positif dari budaya konsumtif yaitu kebutuhan dasar kita sebagai manusia dapat terpenuhi; kita juga akan memperoleh kepuasan, pengalaman, dan kenyamanan; dengan gaya hidup konsumtif, maka kontinuitas produksi akan terjamin; selain itu, budaya konsumtif memberikan keuntungan pada penjual/distributor yang secara tidak langsung juga akan menggerakkan perekonomian negara.

Adapun pendapat para ahli terkait perilaku konsumtif dan era moder ialah menurt Fromm dalam The Sane Society (2008) menjelaskan seseorang dikatakan konsumtif apabila dirinya memiliki barang yang lebih disebabkan karena pertimbangan status. Seseorang yang konsumtif membeli barang yang diinginkan, bukan yang dibutuhkan, secara berlebihan dan tidak wajar untuk menunjukkan status dirinya. Menurut Willbert E. Moore Modernisasi atau era modern adalah transformasi total kehidupan bersama yang tradisional dalam arti teknologi, organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomi dan politik. Sehingga menandai negara-negara Barat yang stabil.

Menurut pendapat saya permasalahan seperti ini tentu selalu terjadi dalam kehidupan sehari-hari apalagi perilaku konsumtif di era modern ini. Banyak masyarakat yang hanya ingin memiliki barang atau membeli produk tanpa memikirkan kebermanfaatan atau hanya untuk memenuhi kehendak secara berlebihan. Tidak hanya sering terjadi di usia tua saja namun di usia muda lebih sering terjadi karena mereka lebih dekat dengan arus perkembangan teknologi ataupun ekonomi.

Oleh karena itu peran orang tua, masyarakat ataupun diri kita senriri dan pihak terkait sangat diperlukan dalam menjaga dan mencari solusi terbaik untuk bisa memberikan batasan terhadap perilaku konsumtif yang nampak jelas terjadi agar tidak menimbulkan malapetaka dalam kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun