Mohon tunggu...
Muhammad Rifki
Muhammad Rifki Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya olahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Tiko yang Rawat Sang Ibu di Rumah Mewah Tanpa Listrik dan Air Selama 12 Tahun!

15 September 2023   07:21 Diperbarui: 15 September 2023   07:31 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MEDIA SOSIAL DIRAMAIKAN DENGAN KISAH TIKO YANG TINGGAL DI RUMAH MEWAH TERBENGKALAI TANPA LISTRIK DAN AIR SELAMA BERTAHUN-TAHUN SAMBIL MENGURUS IBUNYA, ENY, YANG DEPRESI.
Rumah tersebut berlokasi di bilangan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Mirisnya, selama bertahun-tahun ia hanya menggunakan lilin sebagai penerangan.
Mengutip dari berbagai sumber, Ibu Eny dikenal sebagai sosok yang gemar bersosialisasi.Namun, kini ia hanya dirawat oleh anak satu-satunya, Tiko, yang berusia 23 tahun.
Eny dan suami juga berasal dari keluarga mampu. Sayangnya, kebahagiaan Eny berakhir setelah ia ditinggal pergi oleh sang suami saat Tiko berusia 11 tahun.Hal ini memengaruhi kondisi keuangan Eny dan anaknya hingga kondisi mentalnya pun kian memburuk.
Tiko dan Eny tinggal di rumah tersebut sejak Tiko ditinggal oleh ayahnya yang merupakan suami Eny.
Keduanya bercerai ketika Tiko masih duduk di bangku 6 SD. Namun, ayah Tiko langsung pergi begitu saja tanpa meninggalkan apapun.
Alhasil, Eny dan Tiko menempati rumah 2 lantai tersebut sampai terbengkalai selama 12 tahun karena tidak memiliki biaya.
Meski tampak terbengkalai, Tiko mengaku selalu membersihkan rumah tersebut.Namun karena rumahnya cukup besar, ia tidak mampu membersihkan semuanya meski sudah mendapat bantuan dari pihak RT.
Tiko bercerita, ia tinggal di rumah mewah tersebut selama 12 tahun hanya menggunakan lilin sebagai penerangan.Selama 12 tahun itu juga, kondisi kesehatan mental Eny kian menurun. Menurut Tiko, kondisi ini mungkin dipicu karena kepergian ayahnya.
Bahkan, diperparah juga dengan kondisi keuangan keluarganya yang tiba-tiba bangkrut. Padahal awalnya, orang tua Tiko merupakan rekanan di departemen keuangan.
Tiko juga mengaku tidak berniat membawa ibunya ke rumah sakit dan lebih memilih merawat ibunya sendirian di rumah tersebut.
Tak lama setelah ayahnya pergi, listrik dan air di kediaman mewah itu dicabut. Untuk bisa bertahan hidup, Tiko mengambil 1 ember air di rumah tetangganya.
Sementara, untuk penerangan hanya menggunakan lilin. Tiko juga harus putus sekolah sejak 1 SMP.Sebelum listrik dan air dicabut, Tiko sempat berjualan gorengan dengan cara berkeliling.Melihat kondisinya, Tiko kemudian ditawari untuk menjadi petugas keamanan oleh Ketua RT 06 RW 02 Kelurahan Jatinegara.Terhitung, Tiko sudah 4 tahun bekerja sebagai petugas keamanan di komplek perumahannya.Meski ekonominya sangat sulit, ia tidak pernah berpikiran untuk menjual kediamannya karena permintaan ibunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun