STRUKTUR DISTRIBUTION CHANEL
1 . COMPLEX
Jalurnya yaitu produsen-regional distribution center-gudang distributor-retailer-konsumen. Sistem ini mendukung penjualan yang ingi menjangkau lokasi konsumen yang menyebar, sementara lokasi pabrik hanya ada satu atau dua. Diterapkan pada produk make to stock, makanan, obat-obatan dll
Contoh :
a. Perangkat Elektronik Umum
Sebuah perusahaan elektronik mungkin memproduksi smartphone atau perangkat elektronik lain dalam jumlah besar sebelum ada pesanan spesifik. Produk ini kemudian disimpan di gudang dan dijual secara massal. Contohnya samsung, apple, dll
b. Makanan Kemasan
Produk makanan yang dihasilkan dalam jumlah besar dan dikemas untuk dijual di toko-toko retail tanpa harus menunggu pesanan individu. Contohnya adalah makanan kalengan sperti pronas kronet, biskuit seperti sari gandum dll
c. Obat-obatan Over-the-Counter (OTC):
Produk obat-obatan OTC, seperti parasetamol atau vitamin, sering diproduksi dalam jumlah besar dan disimpan di toko-toko atau apotek tanpa harus menunggu pesanan individual. Contohnya sanmol, obh dll
Produk seperti perangkat elektronik umum diproduksi dalam jumlah besar tanpa harus menyesuaikan setiap produksi dengan pesanan spesifik. Ini meningkatkan efisiensi produksi karena seringkali melibatkan proses produksi berulang.Produk make to stock, seperti makanan kemasan atau mainan anak-anak, dapat dengan mudah didistribusikan dan tersedia di berbagai toko dan lokasi retail. Ini memastikan ketersediaan produk secara konsisten di pasar.Ketersediaan produk di gudang memungkinkan pemenuhan pesanan yang lebih cepat. Pelanggan dapat segera mendapatkan produk yang mereka butuhkan tanpa harus menunggu proses produksi. Itulah alasan kenapa melilih contoh diatas karena sesuai dengan sifat make to stock.
Reverses Logistics
- Proses Penerimaan dan Identifikasi Produk Kembali: Lakukan proses penerimaan dan identifikasi produk yang dikembalikan.
- Pemeriksaan Kondisi: Pastikan bahwa produk masih dalam kondisi baik atau tentukan apakah ada perbaikan yang diperlukan sebelum produk dapat dikembalikan ke persediaan.
Klasifikasi Produk Kembali:
- Â Pisahkan produk yang masih dapat dijual kembali tanpa perlu modifikasi dari produk yang memerlukan perhatian tambahan atau mungkin tidak dapat dijual ulang.
- Pengolahan Kembali Produk: Produk yang masih dapat dijual kembali dapat diperbaiki atau dimodifikasi jika diperlukan.
- Daur Ulang atau Pembuangan yang Aman: Produk yang tidak dapat dijual kembali atau tidak memenuhi standar kualitas dapat diarahkan ke proses daur ulang yang sesuai atau dihapus dengan aman sesuai peraturan lingkungan.
- Â Pelaporan dan Analisis: Lakukan pelaporan dan analisis terhadap produk yang dikembalikan. Ini memberikan wawasan tentang alasan pengembalian.
- Distribusi Produk yang Diperbaiki: Produk yang telah diperbaiki dan memenuhi standar kualitas dapat didistribusikan kembali ke pasar melalui saluran distribusi reguler atau dimasukkan ke persediaan untuk dijual ulang.
Reverses logistics pada produk make to stock memerlukan manajemen yang efisien untuk memastikan produk yang dikembalikan dapat diintegrasikan kembali ke dalam rantai pasokan atau diproses dengan benar. Hal ini membantu menjaga efisiensi operasional dan mengoptimalkan pengelolaan inventori.
2. Selective
Jalurnya teridiri dari produsen-distributor-retailer-konsumen. Diterapkan pada produk assembly-to-orderassembly-to-order (jenis produk yang siap dirakit). Lokasi penjualan hanya ada beberapa saja untuk tingkat kota/kotamadya atau kabupaten.
Contoh :
a. Laptop Kustom:
Pelanggan dapat memilih spesifikasi tertentu seperti jenis prosesor, ukuran RAM, kapasitas penyimpanan, dan opsi layar untuk merakit laptop sesuai kebutuhan mereka. Produsen kemudian merakit laptop berdasarkan pilihan-pilihan yang dibuat oleh pelanggan.
b. Sepeda Dengan Opsi Tambahan:
Sebuah perusahaan sepeda dapat menawarkan kerangka sepeda dasar dan memungkinkan pelanggan untuk memilih tambahan seperti jenis roda, sistem pengereman, atau perangkat pencahayaan. Sepeda kemudian dirakit berdasarkan pilihan-pilihan pelanggan. Dengan merakit produk berdasarkan pilihan pelanggan, produsen dapat mengurangi pemborosan dan fokus pada produksi komponen umum. Ini membantu meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi.Memilih contoh-contoh tersebut mencerminkan keuntungan strategis dari pendekatan assembly to order, yaitu kemampuan untuk menyediakan produk yang sesuai dengan preferensi pelanggan, mengoptimalkan produksi, dan menjaga tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, hal ini sesuai dengan sifat selective.
Reverses Logistics
- Identifikasi Produk yang Dikembalikan: Penerimaan produk kembali harus dimulai dengan identifikasi produk yang dikembalikan. Ini dapat mencakup laptop kustom atau sepeda dengan opsi tambahan yang diinginkan pelanggan untuk dikembalikan.
- Pemeriksaan Kondisi Produk: Setelah produk dikembalikan, lakukan pemeriksaan kondisi untuk memastikan bahwa produk masih dalam kondisi baik atau apakah ada kerusakan yang memerlukan perbaikan sebelum dapat dipasarkan kembali.
- Pemisahan Produk yang Dapat Daur Ulang dan Tidak Dapat Daur Ulang:Pisahkan produk yang masih dapat digunakan dan dijual kembali dari produk yang tidak dapat digunakan atau memerlukan perbaikan signifikan.
 Pengolahan Ulang Produk: Produk yang masih dapat dijual kembali dapat melalui proses pengolahan ulang.
- Distribusi Kembali ke Pasar: Setelah produk dikembalikan ke kondisi yang memenuhi standar kualitas, produk yang dapat dijual kembali dapat didistribusikan kembali ke pasar melalui saluran distribusi reguler.
- Daur Ulang Bahan: Jika terdapat komponen atau material yang dapat didaur ulang, pastikan untuk mengarahkan mereka ke proses daur ulang yang sesuai. I
- Pelaporan dan Analisis: Lakukan pelaporan dan analisis atas produk yang dikembalikan.
Penting untuk mencatat bahwa manajemen reverses logistics pada produk assembly to order memerlukan ketelitian dan koordinasi yang tinggi untuk memastikan bahwa produk yang dikembalikan dikelola dengan efisien dan sesuai dengan standar kualitas.
3. Direct/internal chanel
Jalurnya terdiri dari produsen yang langsung mengirim barang ke konsumen. Diterapkan pada produk make to order produk yang dibuat setelah ada pesanan dari konsumen. Sistem ini menghilangkan perantara antar titik pengirim.
Contoh :
a. Perhiasan Kustom:
Sebuah toko perhiasan mungkin menawarkan layanan make to order di mana pelanggan dapat memesan perhiasan kustom sesuai dengan preferensi mereka, seperti desain, jenis batu, atau logam yang digunakan.
b. Pakaian Tailor-made:
Produsen pakaian tailor-made memproduksi pakaian sesuai dengan ukuran dan desain yang diinginkan oleh pelanggan. Pesanan ini memicu proses produksi yang dimulai setelah pesanan diterima.
c. Alat Musik Khusus:
 Pembuat alat musik khusus mungkin membuat instrumen musik seperti gitar, biola, atau piano sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pemain musik.
Produk make to order, seperti perhiasan kustom atau pakaian tailor-made, memungkinkan produsen untuk fokus pada kualitas tinggi dan presisi karena setiap produk dibuat sesuai dengan spesifikasi pelanggan.Dengan memilih contoh produk make to order, perusahaan dapat memberikan layanan yang sangat disesuaikan, meningkatkan kualitas produk, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih positif. Ini dapat menjadi strategi yang kuat untuk membedakan diri di pasar dan memenuhi kebutuhan unik pelanggan. Dan contoh-contoh di atas sesuai dengan sifat direct atau internal Chanel.
Reverses Logistics
- Penerimaan Produk Kembali: identifikasi dan terima produk yang dikembalikan dari pelanggan. Ini mungkin mencakup perhiasan kustom, pakaian tailor-made, atau produk make to order lainnya.
- Â Pemeriksaan Kondisi: Lakukan pemeriksaan kondisi produk yang dikembalikan. Pastikan produk masih dalam kondisi baik atau tentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
- Â Pemisahan Produk yang Dapat Dijual Ulang dan yang Tidak Dapat Dijual Ulang: Pisahkan produk yang masih dapat dijual ulang tanpa perlu modifikasi atau perbaikan berlebihan dari produk yang memerlukan perhatian tambahan atau mungkin tidak dapat dijual ulang.
- Â Perbaikan atau Modifikasi Produk: Jika produk memerlukan perbaikan atau modifikasi, lakukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi pelanggan atau standar kualitas perusahaan.
- Pengolahan Kembali Produk: Produk yang telah diperbaiki atau dimodifikasi dapat diarahkan kembali ke dalam proses produksi atau dimasukkan ke dalam inventori untuk dijual ulang.
- Pengelolaan Daur Ulang: Jika ada material atau komponen yang dapat didaur ulang, arahkan mereka ke proses daur ulang yang sesuai dengan praktik berkelanjutan perusahaan.
- Pelaporan dan Analisis:Lakukan pelaporan dan analisis terhadap produk yang dikembalikan.
- Distribusi Produk yang Diperbaiki: Produk yang telah diperbaiki dan memenuhi standar kualitas dapat didistribusikan kembali ke pasar melalui saluran distribusi reguler atau ke pelanggan yang melakukan pengembalian.
- Manajemen Komunikasi dengan Pelanggan: Jika ada perubahan atau perbaikan signifikan pada produk, komunikasikan dengan pelanggan secara transparan dan berikan pilihan yang memadai.
- Manajemen reverses logistics pada produk make to order melibatkan pemahaman yang cermat terhadap spesifikasi produk, koordinasi antara departemen, dan fokus pada pemenuhan standar kualitas.
 Hal ini dapat membantu mengoptimalkan proses dan memastikan bahwa produk yang dikembalikan dikelola dengan efisien.
Kelas : BÂ
Kampus 1: Jalan Cibogo indah III - Bodogol Rt.08/03 Kel. Mekarsari Kec. Rancasari Kota Bandung - Jawa Barat 40613Â
Kampus 2: Jalan Buah Batu No. 26 RT 003 RW 007 Kel. Burangrang Kec.Lengkong Kota Bandung - Jawa Barat 40262
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H