Yang tercipta dengan prelude tanpa ruang dan waktu dalam enam masa
Suatu singularitas yang kemudian, "bang!"
Ledakanku menjadi mahakarya Yang Maha Kuasa
Lalu tercipta bumimu, kamu, dan segala keindahannya
Tidaklah manusia bersyukur melainkan hanya sedikit darinya
Tidaklah kerusakan terjadi melainkan kerana tangan-tangan jahil mereka
Tuan
Dengan segala kerendahan hatiku
Maafkan aku jika termasuk darinya
Apalah daku dibandingkan dirimu, semesta
Konstanta planck pun tidak cukup mendefinisikannya
Apa lagi di hadapan Yang Kuasa
Tak perlu teori dawai untuk memahami mula segala
Sebab deo favente, semesta ada
Maka tugasku adalah bersyukur pada-Nya
Muhammad Ridwan Na'im
Tangerang, 7-9 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H