Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Islam Sultan Agung

Insya Allah menjadi orang yang berguna bagi semua teman dan keluarga. Pemimpi yang ambisius untuk meraih mimpi yang jauh disana.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran "Brain Writing" Sastra di SMP Semesta Semarang

2 Januari 2023   20:55 Diperbarui: 2 Januari 2023   21:26 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam kegiatan pendidikan di sekolah, entah itu jenjang sekolah dasar hingga menengah atas tentu terdapat berbagai macam model pembelajaran di dalamnya. Beragamnya model pembelajaran tersebut dipengaruhi oleh kondisi dari peserta didik, kurikulum yang dipakai, materi yang diajarkan dan inovasi dari guru itu sendiri. Model pembelajaran yang beragam itu membuat kegiatan pembelajaran di sekolah menjadi lebih menarik dan juga asyik. 

Selain itu juga membuat guru tidak kesulitan dalam mengajar siswa yang memiliki banyak karakter di kelas. Salah satu model pembelajaran yang menarik untuk dibahas ialah model pembelajaran Brain Writing di SMP Semesta, sebuah sekolah yang terkenal di Semarang berbasis Boarding atau asrama yang terletak di Gunungpati.

Model brain writing merupakan sebuah model pembelajaran dimana peserta didik menemukan dan saling bertukar ide dengan peserta didik lainnya dalam sebuah kelompok. Model pembelajaran ini diterapkan dalam pembelajaran sastra di SMP Semesta Semarang di kelas 8. Pembelajaran sastra yang dimaksud berupa puisi, prosa (cerpen, cerita rakyat, cerita imajinasi) serta drama.

Pak Afwa yang ditemui beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa model Brain Writing ini merupakan model pembelajaran yang tepat digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dan kerja sama antar kelompok di kelas, apalagi mengingat bahwa materi yang diajarkan berupa sastra yang sering dianggap membosankan bagi banyak siswa. Adapun dalam model pembelajaran ini nantinya, siswa bekerja dalam kelompok dan mendiskusikan isi karya sastra yang diberikan guru berupa video.

Dengan model pembelajaran Brain Writing ini nantinya siswa diharapkan mampu memahami materi sastra dengan baik, bisa bertukar ide satu sama lain, mampu menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra di kehidupan sehari-hari serta mampu berkreasi membuat sebuah karya sastra baru. Hal itu merupakan aspek penilain dari segi pengetahuan dan keterampilan sebagai syarat siswa nantinya lulus dari materi sastra dan mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun