Mohon tunggu...
muhammadridhohafidkurniawan
muhammadridhohafidkurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas negeri surabaya

penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolaborasi Tim PKM Unesa Dongkrak Produksi UMKM Kelor Lokal di Sumenep melalui TTG Solar Dome Dryer, TTG Pernyortiran, dan Diversifikasi Keripik Kelor

15 November 2024   15:38 Diperbarui: 15 November 2024   15:41 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi: TTG Solar Dome Dryer

SUMENEP - Sebuah terobosan teknologi yang diinisiasi tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berhasil meningkatkan produktivitas UMKM pengolahan daun kelor UMKM lokal di Desa Batang Batang Daya, Kecamatan Batang Batang, Sumenep. Program yang dipimpin oleh Prof. Dr. Nita Kusumawati, M.Sc. ini telah menghadirkan sejumlah inovasi teknologi yang signifikan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.


"Kami menghadirkan Solar Dome Dryer berukuran 12m x 4m x 2,5m yang mampu mengeringkan hingga 300 kg daun kelor sekali proses," ujar ketua tim Prof. Dr. Nita Kusumawati, M.Sc. Teknologi ini memangkas waktu pengeringan dari 10 hari menjadi 4 hari, meningkatkan kapasitas produksi hingga 25 kali lipat.

Tim yang beranggotakan Dr. Novita Kartika Indah, M.Si., Prof. Dr. Pirim Setiarso, M.Si., dan Dr. Ir. Asrul Bahar, M.Pd. juga mengimplementasikan meja penyortiran dengan sistem blower yang meningkatkan efisiensi proses hingga 10 kg sekali sortir. "Inovasi ini menjamin keseragaman kualitas produk sesuai standar pasar," tambah Dr. Novita.

Program ini juga menghadirkan diversifikasi produk berupa keripik daun kelor. Hilirisasi produk ini akan mendorong masyarakat tidak hanya menjual bahan baku yang memiliki nilai jual rendah namun dapat menjadikan pangan olahan sehat yang bermanfaat, tanpa mengurangi gizi dari kelor sebut saja vitamin C 7 kali lebih tinggi dibanding jeruk, vitamin A 10 kali lebih tinggi dari wortel, dan zat besi 25 kali lebih tinggi dibanding bayam.

Dokumentasi pribadi: Diversifikasi keripik kelor
Dokumentasi pribadi: Diversifikasi keripik kelor

Hadirnya teknologi dari tim Unesa ini, mampu menjadikan proses produksi bisa lebih terjamin, baik kuantitas maupun kualitas. Keberhasilan program telah didokumentasikan dalam artikel ilmiah yang akan dipublikasikan di jurnal Limit Label. Tim juga telah mengajukan paten "Metode Pembuatan Diversifikasi Olahan Pangan Fungsional Keripik Daun Kelor."

Dokumentasi pribadi: Kegiatan tim PKM bersama pihak UMKM lokal sumenep
Dokumentasi pribadi: Kegiatan tim PKM bersama pihak UMKM lokal sumenep
"Kegiatan PKM ini merupakan wujud nyata kontribusi Unesa dalam pengembangan UMKM lokal," tegas Prof. Pirim. Program ini membuktikan bahwa kolaborasi akademisi dan pelaku UMKM dapat menghasilkan solusi konkret bagi pengembangan industri lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun