Mohon tunggu...
Muhammad Ridhandi
Muhammad Ridhandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - ASN/ Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Saya adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI yang bermutasi ke Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dan dalam masa pendidikan di Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembinaan Narapidana di Bidang E-Sport pada Pemasyarakatan : Peluang, Tantangan dan Dampaknya!

30 Oktober 2024   08:31 Diperbarui: 30 Oktober 2024   15:15 1382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turnamen Esports di penjara untuk narapidana. (Facebook/ Bjmp Baguio Cj-md)

1. Keterbatasan Infrastruktur: Esport membutuhkan fasilitas seperti komputer atau konsol, koneksi internet, serta perangkat lunak yang memadai. Lapas di Indonesia umumnya memiliki keterbatasan dana untuk mendukung fasilitas ini.

2. Kekhawatiran Terkait Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi seperti internet di lapas bisa menimbulkan risiko jika tidak diawasi dengan baik. Ada kekhawatiran bahwa narapidana bisa menyalahgunakan akses ini untuk kegiatan negatif.

3. Stigma Masyarakat: Esport sebagai sarana pembinaan narapidana mungkin menimbulkan perdebatan di masyarakat. Beberapa pihak mungkin memandang esport sebagai hiburan yang tidak sesuai untuk program rehabilitasi.

4. Sumber Daya Manusia dan Pengawasan: Untuk menyelenggarakan program esport yang efektif, diperlukan instruktur atau mentor yang memiliki pengalaman di bidang ini. Selain itu, pengawasan ketat juga diperlukan untuk memastikan bahwa program berjalan sesuai tujuan.

Turnamen Esports di penjara untuk narapidana. (Facebook/Bjmp Baguio Cj-md)
Turnamen Esports di penjara untuk narapidana. (Facebook/Bjmp Baguio Cj-md)

Studi Kasus: Implementasi Program Esport di Berbagai Negara
Beberapa negara telah mulai menerapkan program esport sebagai bagian dari pembinaan di lapas dengan hasil yang bervariasi. Misalnya, di beberapa negara seperti negara Jerman, Swedia, Finlandia, Amerika Serikat bahkan negara Korea Selatan menggunakan program esport untuk membantu narapidana muda dalam mengembangkan keterampilan sosial dan digital.

Program ini biasanya dilakukan dalam bentuk turnamen internal, di mana narapidana dapat bersaing satu sama lain dengan panduan dari pelatih. Selain itu, ada pula sesi pembelajaran keterampilan esport secara teoritis, seperti analisis strategi permainan, manajemen waktu, dan komunikasi.

Potensi Dampak Esport pada Rehabilitasi Narapidana
Program esport di lapas memiliki potensi dampak positif, baik untuk narapidana, institusi pemasyarakatan, maupun masyarakat luas.

1. Dampak Positif pada Narapidana: Narapidana yang terlibat dalam esport dapat merasakan peningkatan rasa percaya diri dan harga diri. Mereka juga dapat mengembangkan keterampilan baru yang relevan dengan dunia kerja.

2. Menciptakan Iklim Positif di Lapas: Program esport dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih positif di lapas, mengurangi ketegangan, dan meningkatkan kerjasama antara narapidana. Dengan adanya aktivitas yang diminati, narapidana akan lebih terlibat dalam kegiatan yang konstruktif.

3. Meningkatkan Peluang Kerja: Kemampuan bermain dan mengelola esport membuka peluang di berbagai bidang industri, seperti manajemen turnamen, pembuatan konten, hingga pelatihan esport. Hal ini memberikan kesempatan bagi narapidana untuk membangun masa depan yang lebih baik setelah bebas.

4. Dampak Ekonomi: Dengan esport yang terus berkembang menjadi industri global, ada peluang ekonomi yang dapat dimanfaatkan oleh lapas maupun narapidana. Turnamen esport yang melibatkan narapidana dapat disiarkan, dan hasilnya bisa dialokasikan untuk mendukung program pembinaan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun