Mohon tunggu...
Muhammad Ridhandi
Muhammad Ridhandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - ASN/ Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Saya adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI yang bermutasi ke Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dan dalam masa pendidikan di Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembinaan Narapidana di Bidang E-Sport pada Pemasyarakatan : Peluang, Tantangan dan Dampaknya!

30 Oktober 2024   08:31 Diperbarui: 30 Oktober 2024   15:15 1471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemasyarakatan merupakan sebuah institusi yang tidak hanya berfokus pada penahanan, tetapi juga pada pembinaan individu yang telah melanggar hukum agar dapat kembali berintegrasi ke masyarakat. 

Seiring berkembangnya teknologi, muncul berbagai pendekatan baru untuk pembinaan narapidana, salah satunya adalah melalui bidang Esport. Esport adalah olahraga berbasis video game yang tidak hanya digemari anak muda, tetapi juga diakui sebagai industri besar dengan peluang ekonomi dan keterampilan yang luas.

Mengapa esport? Esport menyediakan peluang bagi para narapidana untuk belajar dan mengembangkan keterampilan seperti kerjasama tim, pengambilan keputusan, dan manajemen waktu. Selain itu, esport bisa membuka jalan bagi mereka untuk berkarier di industri yang tengah berkembang pesat ini.

 Artikel ini akan membahas tentang inisiatif pembinaan narapidana di bidang esport, peluang yang ditawarkan, tantangan yang dihadapi, serta dampak potensialnya pada rehabilitasi narapidana.

Pembinaan Narapidana di Lapas: Tujuan dan Pendekatan
Lapas atau Lembaga Pemasyarakatan bertujuan untuk membina dan merehabilitasi narapidana agar siap kembali ke masyarakat dengan perilaku yang lebih baik. Untuk itu, lapas memberikan berbagai program pembinaan, seperti keterampilan vokasional, pendidikan akademis, dan kegiatan olahraga.

 Pembinaan ini bertujuan untuk membangun karakter, disiplin, serta keterampilan yang dapat membantu narapidana memperoleh pekerjaan setelah keluar dari lapas.

Namun, pembinaan tradisional memiliki keterbatasan dalam mengikuti perkembangan zaman dan minat masyarakat, terutama generasi muda. Di era digital saat ini, narapidana membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan dunia modern, dan di sinilah esport masuk sebagai alternatif yang potensial.

Esport sebagai Media Pembinaan
Esport berkembang pesat dan diakui sebagai olahraga resmi di banyak negara, bahkan menjadi cabang olahraga dalam ajang internasional seperti Asian Games. Di Indonesia, esport mendapat perhatian besar, dengan munculnya banyak klub, turnamen, dan peluang kerja di industri ini. 

Bagi narapidana, esport bisa menjadi media yang memberikan hiburan sekaligus keterampilan.

Manfaat Esport bagi Narapidana:
1. Pengembangan Keterampilan Sosial dan Emosional: Bermain esport mengharuskan pemain untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan menyusun strategi. Keterampilan ini dapat bermanfaat ketika narapidana harus beradaptasi di masyarakat setelah masa hukuman berakhir.
   
2. Mengurangi Stres dan Kecemasan: Aktivitas esport bisa menjadi media yang positif untuk mengurangi stres dalam lingkungan lapas yang penuh tekanan. Hal ini juga membantu narapidana agar tidak terlalu merasa terisolasi.
   
3. Meningkatkan Keterampilan Teknologi: Esport terkait erat dengan penggunaan teknologi. Dalam prosesnya, narapidana dapat mempelajari dasar-dasar teknologi dan kemampuan digital yang dapat menjadi modal berharga dalam dunia kerja.
   
4. Membangun Disiplin dan Mental Kompetitif: Esport memerlukan latihan rutin dan mental yang kuat. Narapidana yang terlibat dalam esport dapat belajar disiplin dan membangun mental yang kompetitif, yang bermanfaat di dunia kerja.

Tantangan Implementasi Program Esport di Pemasyarakatan
Meskipun esport memiliki manfaat yang menarik, implementasinya di lapas menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun