Sekitar Jalur berkelok ini, juga terdapat dua tempat wisata ternama Sumatra Barat yaitu Lubuk Paraku dan Taman Hutan Raya Bung Hatta. Lubuk Paraku berupa tempat pemandian air dingin dan terletak di jalanan sebelum Sitinjau Lauik dari arah Padang. Sedangkan Taman Hutan Raya (THR) Bung Hatta, terletak di antara pos pertama dan kedua Sitinjau Lauik.
Jalur ini juga menjadi terkenal karena banyaknya kendaraan yang lewat. Berbagai macam kendaraan yang lewat menjadi daya tarik bagi siapapun yang melihat. Belum lagi, banyaknya Pak Ogah menjadikan jalur itu semakin menarik untuk disinggahi.
Jalur ini akhirnya menjadi terkenal. Banyak orang yang tertarik dengan jalur yang menantang. Bahkan, jalur ini masuk ke kanal Youtube 'Sitinjau Lauik Truck Video' yang jumlah langganannya mencapai hampir 1 juta. Penonton dari beberapa video konten tersebut bisa mencapai lebih dari 1 juta.
Kita bisa melihat bagaimana perjuangan para supir kendaraan besar seperti truk dan bus melewati jalur itu. Tak jarang, juga terjadi kecelakaan di jalur ekstrem tersebut. Mulai dari terguling, menabrak kendaraan lain, hingga keluar jalur.
Banyaknya kendaraan yang lewat, menjadi daya tarik bagi masyarakat yang menyukai otomotif. Beberapa kendaraan yang lewat dapat menjadi pemandangan tersendiri. Bagaimana pengemudi harus mampu mengendalikan diri jika berhadapan dengan jalur menantang ini.
Kemampuan dalam mengendalikan emosi dan kemampuan berkendara yang baik harus dioptimalkan. Mulai dari pengaturan gas dan perseneling hingga penggunaan rem tangan. Pengemudi harus menekan gigi satu untuk manual dan gigi L untuk menanjak. Ditambah, harus menekan gas dengan pelan dan menekan rem tangan jika terjadi kemacetan.
Belum lagi, pengemudi harus bersabar dan tidak boleh panik. Mereka harus bersikap tenang jika ingin menanjak dengan mudah. Mereka harus mengurangi beban pikiran yang bisa memicu pikiran negatif.
Selain emosi dan skill berkendara, pengemudi juga harus mempersiapkan komponen kendaraan seperti rem, roda, dan mesin. Jangan sampai terjadi kerusakan mesin akibat mesin panas saat menanjak. Begitu juga, ketika turun dan naik jangan sampai rem kendaraan terjadi gesekan.
Gesekan itu bisa memicu rem blong. Akibatnya, ketika naik kendaraan bisa turun ke bawah bahkan bisa terguling. Sedangkan ketika turun, kendaraan bisa meluncur bebas hingga menabrak kendaraan lainnya. Tentu dibutuhkan kesiapan mental dan teknis.
Jalur ini bisa menambah adrenalin bagi siapapun yang melewatinya. Setiap pengemudi yang lewat harus memahami jalur ini dengan baik. Mereka harus mengenal aspek medan seperti turunan jalan, kelokan lancip, jalanan menanjak, pembatas jalan, hingga jalur yang licin. Mereka juga harus melihat situasi jalanan ketika hujan dan ramai kendaraan.
Belum lagi, jalur ini rawan macet akibat truk dan bus yang melintas. Terutama jika dilintasi truk berukuran panjang dan truk trailer. Kesabaran pengemudi bisa diuji dengan keadaan ini.