Banjir di Jakarta telah diberitakan surut. Meskipun begitu, kerugian berupa jiwa maupun harta tidak dapat terelakan. Tidak terkecuali mobil.
Mobil yang terkena banjir akan menyisakan beberapa bagian yang menempel. Biasanya lumpur, karat, goresan, maupun air yang masih menggenang di beberapa bagian.
Ada yang kondisinya rusak sebagian seperti interior yang terkena lumpur, hingga rusak parah seperti kerusakan mesin dan listrik. Akibatnya, mobil tidak dapat dinyalakan sehingga harus diperbaiki secara menyeluruh.
Beberapa rental telah menyediakan fasilitas perbaikan seperti lantai interior, dashboard, perangkat listrik, mesin, hingga bodi. Meskipun begitu, semua upaya itu tidak sepenuhnya berhasil.
Selain durasinya yang memakan waktu hingga 6 bulan juga adanya sisa yang sulit dihilangkan. Bahkan, jasa asuransi pun sampai tidak sanggup membiayai kerusakan mobil seperti ringsek maupun water hammer (kemasukan air pada bagian silinder dari air intake). Kecuali, pemilik mendaftarkan premi perluasan banjir.
Keadaan ini dapat menimbulkan 2 kemungkinan, penjual melakukan servis dan dibawa pulang atau justru dijual.
Untuk harga jual, akan ada penurunan harga dari yang ditetapkan di luar harga normal. Namun tidak jarang, kerusakan pada bagian mobil pun juga tidak dapat dielakkan.
Sebagai konsumen, tentu kita harus berhati-hati dalam membeli mobil bekas. Apalagi, di musim hujan ini sangat marak penjualan mobil seken bekas banjir.
Perbaikan mobil akibat banjir tentu tidak dapat mengembalikan sepenuhnya menjadi normal. Agar pemilik tidak ingin rugi, mereka harus menjual mobilnya kepada agen penjualan.Â
Mereka terkadang tidak memperhatikan mesin, interior, bodi, dan beberapa bagian yang terkena lumpur. Akibatnya, akan terjadi kerusakan jika dijalankan di jalan raya.