Mohon tunggu...
MUHAMMAD REZA NUR AMIN
MUHAMMAD REZA NUR AMIN Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

MAHASISWA UNIVERSITAS PAMULANG SISTEM INFORMASI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Polusi Udara Jakarta

13 September 2023   06:34 Diperbarui: 13 September 2023   06:50 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/6OhYhrc

Polusi adalah salah satu masalah lingkungan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Dalam era modern, permasalahan ini terus berkembang dan menghadirkan ancaman serius terhadap ekosistem, kesehatan manusia, dan masa depan planet kita. Salah satunya adalah polusi udara yang sedang terjadi di daerah Ibu kota Jakarta. Artikel ini akan menjelaskan berbagai aspek polusi udara saat ini, termasuk sumber-sumber utama, dampaknya, serta upaya-upaya untuk mengatasi masalah ini.

Penyebab Utama Polusi udara Jakarta

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan udara di Jakarta sangat tercemar hingga sempat menjadi yang terburuk di dunia. Simak penjelasannya di bawah ini yang telah dirangkum detikcom.

1. Dipengaruhi Pergerakan Angin

Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Sigit Reliantoro, mengatakan penyebab polusi udara di Jakarta karena telah dipengaruhi angin dari wilayah timur.

"Jadi kalau dari segi siklus memang bulan Juni, Juli, Agustus itu selalu terjadi peningkatan pencemaran di Jakarta karena dipengaruhi oleh udara dari timur yang kering," kata Sigit di Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Kebon Nanas, Jakarta Timur, Jumat (11/8/2023).

2. Emisi Kendaraan

Selain itu, Sigit juga mengungkapkan bahwa polusi udara juga dipicu oleh emisi transportasi. Ia mengatakan bahwa sektor transportasi telah menyumbang emisi terbesar, yakni hingga 44%.

"Jadi kalau dari segi bahan bakar yang digunakan di DKI Jakarta itu bahan bakar itu adalah sumber emisi, itu adalah dari batu bara 0,42 persen, dari minyak itu 49 persen, dan dari gas itu 51 persen. Kalau dilihat dari sektor-sektornya maka transportasi itu 44 persen, industri 31 persen industri energi, manufaktur 10 persen, perumahan 14 persen, dan komersial 1 persen," ujarnya.

"Ini lebih didetailkan lagi oleh kajian tersebut bahwa kalau SO2 (sulfur) memang berasal dari PLTU, manufacturing. Jadi manufacturing, pembangkit tenaga listrik dari industri manufacturing 61,96 persen. Kalau yang lainnya NoX, Co PM 10, PM 2,5, black carbon, kemudian organic carbon itu sebagian besar disebabkan oleh kendaraan bermotor," papar Sigit lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun