Kota Medan, 26 Oktober 2024 -- Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data dari WHO Global Tuberculosis Report 2023, Indonesia masih berada di peringkat ke-2 di dunia orang dengan TBC terbanyak dengan total estimasi sebanyak 1.060.000 kasus, sedangkan di kota Medan sendiri terdapat estimasi 49.999 penemuan kasus di tahun 2023.
Menyambut hari Sumpah Pemuda maka dari itu Caraka TB Institute Sumatera Utara dan North Sumatera Youth Tobacco Control Movement (NSYTCM) bersama dengan organisasi dan komunitas di Kota Medan melaksanakan Talkshow "Pemuda Sehat Bebas Asap Rokok dan Terhindar Resiko TBC" yang didukung oleh Stop TB Partnership Indonesia. Acara ini dihadiri sebanyak 150 peserta yang terdiri dari Role Model / Duta yang ada di Sumatera Utara yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan menciptakan kaum muda bebas asap rokok dan terhindar dari resiko TBC, serta mendorong komitmen pemuda dalam upaya pencegahan dan pengendalian permasalahan TBC dan rokok.
dr. Rachmah Ubat Harahap M.H Kes, dokter umum dari Klinik Rawat Jalan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, mengatakan, "TBC dan rokok merupakan dua masalah kesehatan yang saling berkaitan. Rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko seseorang terkena TBC. Oleh karena itu, upaya pencegahan kedua masalah ini harus dilakukan secara terintegrasi."
Anggi Maisarah seorang aktivis sosial perempuan terkenal Kota Medan, menambahkan, "Pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pencegahan TBC dan rokok. Mereka adalah agen perubahan yang dapat menginspirasi lingkungan sekitar untuk hidup sehat."
Kris Harmedi Nainggolan, Paralegal PESAT (Pejuang Sehat Bermanfaat) organisasi pendamping pasien TBC Resisten Obat (TBC RO) untuk wilayah Sumatera Utara, Mengatakan, "Keikutsertaan pemuda merupakan moment yang ia tunggu sejak lama, karena sejauh ini dia sangat percaya bahwa eliminasi TBC 2030 tidak akan bisa dicapai tanpa bantuan pemuda/i. Karena, Pemuda/i selalu memiliki cara yang kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pesan-pesan ini" pungkasnya.
Dalam talkshow ini, para peserta diajak untuk berdiskusi mengenai;Dampak rokok terhadap tingkat produktivitas pemuda di Sumatera Utara , Regulasi isu Pengendalian Tembakau dan TBC di Kota Medan, Pentingnya dukungan bagi orang dengan TBC dan juga perokok. Pratama, Delegasi Duta Siswa Serdang Bedagai, mengungkapkan, "Acara ini sangat bermanfaat bagi saya. Saya baru tahu banyak tentang TBC dan dampak buruk rokok. Saya akan mulai mengajak teman-teman untuk hidup lebih sehat."
Caraka TB Institute, NSYTCM dan kolaborator Klinik Pratama Rawat Jalan UINSU berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan-kegiatan serupa guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat. Klinik berharap talkshow ini dapat menginspirasi banyak pemuda untuk menjadi agen perubahan dan ikut serta dalam membangun Indonesia yang bebas dari TBC dan rokok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H