Mohon tunggu...
Muhammad Reza
Muhammad Reza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuanya. Saya Muhammad Reza mahasiswa semester 6 universitas negeri Medan jurusan matematika tepatnya prodi pendidikan matematika. Disini saya ingin meningkatkan skill saya dalam hal menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fenomena Pembelajaran Coding di Anak Sekolah Dasar

22 Mei 2023   22:56 Diperbarui: 22 Mei 2023   23:09 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Era digital yang berkembang begitu pesat membuat perubahan karakter, adat, tingkah laku, kebiasaan masyarakat dunia. Era yang syarat dengan teknologi menjadikan anak harus mampu
mengikuti perkembangan zaman. Kedepan generasi alpha inilah yang akan berada pada era AI
dan VR. Mereka harus siap bersaing dan berkolaborasi di kancah global demi kemajuan bangsa
Indonesia kedepan.Pada tahun 2012, Dewan Riset Nasional Amerika Serikat mendefinisikan
keterampilan abad ke-21 sebagai dasar untuk proses pembelajaran (Pellegrino, J. W., & Hilton, 2012). Keterampilan ini dibagi menjadi tiga domain kompetensi, seperti Interpersonal, Intrapersonal, dan kognitif. Domain cognitive meliputi pemikiran kritis, kreativitas, fungsi
eksekutif dan keterampilan pemecahan masalah (Gretter, S., & Yadav, 2016; Papanastasiou et
al., 2018) Keterampilan pemecahan masalah memiliki peran penting bagi anak dalam
mendukung perkembangan sosial di masyarakat. Keterampilan pemecahan masalah dapat
didefinisikan sebagai pencegahan konflik dalam kehidupan sosial, menghasilkan strategi yang
dapat berguna untuk pengembangan diri (Berk, 2013). Seseorang dapat memahami emosi, pikiran dan perilaku orang lain, menempatkan diri pada tempatnya, kecuali apa adanya, menghargai diri sendiri dan mengembangkan empati sebagai bagian dari kepribadiannya
(Koksal Akyol, A. ve Didin, 2017).

Pada zaman yang serba teknologi ini, banyak dari pekerjaan manusia tergantikan oleh kehebatan
teknologi yang dibuat oleh manusia dan tingkat pengangguran juga akan semakin tinggi
dikarenakan banyak pekerjaan akan digantikan oleh teknologi nantinya. Oleh karena itu, keresahan akan perkembangan teknologi akan menjadi hal nyata yang akan dirasakan bagi
mereka yang tidak mulai mengikuti perkembangan teknologi sejak saat ini.

Permasalahan di perkembangan teknologi  ini akan berdampak terhadap anak-anak jika tidak mengikuti dan mempelajarinnya. Selain menjadi permasalahan ,perkembangan teknologi ini juga sangat memberikan keuntungan bagi manusia terkhususnya anak-anak. Disini kita akan membahas perkembangan teknologi terkhususnya pembelajaran coding pada anak Sekolah Dasar.

Coding sendiri secara umum adalah menulis sekumpulan kode sesuai dengan aturan penulisan (syntax)
tertentu dari bahasa pemrograman yang digunakan, seperti ; Java, Python, C/C++, dll.Dengan itu
semua kita dapat memberikan daftar instruksi pada perangkat komputer sesuai dengan tujuan
kita.Coding adalah proses membuat petunjuk langkah demi langkah yang dilakukan secara detail
dan kemudian ditafsirkan dan ditindaklanjuti oleh mesin. Tindakan atau langkah untuk
mencapai target disebut Al-ghoritme (McLennan, 2017). Jadi coding adalah suatu teknik untuk menerjemahkan logika kedalam Bahasa
pemrograman komputer melalui suatu aplikasi khusus seperti ; Codeblocks, Visual Studio Code, Sublime Text, Scratch, dll.

Negara Singapura sudah menyadari pentingnya pengetahuan coding sejak dini dan telah
menerapkan coding sebagai mata pelajaran wajib bagi siswa SD. Sayangnya, hal ini belum
diterapkan di negara Indonesia. Memang sudah ada sebagian masyarakat Indonesia yang sadar
pentingnya belajar coding sejak dini. Akan tetapi, akan jauh lebih efektif bila coding dijadikan
sebagai mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, khususnya dimulai dari tingkat sekolah dasar. Banyak kesulitan yang akan dihadapi sekolah-sekolah untuk memulai mengajarkan coding kepada siswa-siswinya, salah satunya adalah kurangnya bahan ajar dan juga tenaga kerja yang
sesuai di bidangnya. SD Kallista Batam merupakan salah satu sekolah yang menyadari
pentingnya pembelajaran coding untuk muridnya, tetapi masih kesulitan dalam
mengembangkan bahan ajarnya.Oleh karena itu, dalam kesempatan yang ada, tim mahasiswa yang berasal Universitas Internasional Batam
membantu mitra yaitu SD Kallista, dalam menyediakan bahan ajar digital mata pelajaran
ICT (Information and Communication Technology) fokus coding menggunakan bahasa
pemrograman Scratch untuk tingkat sekolah dasar (kelas I sampai VI). Pengembangan bahan
ajar digital yang dilaksanakan dalam SEPORA ini menjadi salah satu solusi yang dapat
membantu permasalahan penerapan pembelajaran coding di SD Kallista Batam.

SD Kalista Batam dibantu oleh mahasiswa Universitas Internasional Batam  dalam hal
pembelajaran coding memilih untuk menggunakan Scratch, karena Scratch merupakan bahasa
pemrograman berbasis blok yang bisa menjadi sarana anak-anak menuangkan ide kreatifnya
karena dengan menggunakan Scratch, anak-anak dapat membuat game, animasi, dan juga
Cerita interaktif sesuai keinginannya sendiri.Untuk menumbuhkan ketertarikan anak-anak
belajar coding lebih dalam, materi yang penulis rancang bersifat interaktif dan berfokus pada
praktek. Berikut ini merupakan materi yang sediakan :
1. Pengenalan Coding untuk Anak-anak (Introduction to Coding for Kids) untuk SD kelas I-VI
2. Pengenalan Scratch (Introduction to Scratch) untuk SD kelas I-V

3. Tutorial Cara Membuat Animasi bertema "Di bawah Laut" (Tutorial How To Make Animation

"Under the Sea) untuk SD kelas I-II
4. Tutorial Cara Membuat Animasi bertema "Media Sosial" (Tutorial How To Make Animation
"Social Media") untuk SD kelas III-IV
5. Tutorial Cara Membuat Animasi bertema "Internet of Things" (Tutorial How To Make
Animation "Internet of Things") untuk SD kelas V-V

Selain di SD Kallista Batam,Pembelajaran coding di lakukan juga di SD Al-Azhar
Syifa Budi Solo yang dimulai pada tahun 2018 sebagai terobosan baru agar lebih maju dari sekolah lain termasuk sekolah Al-Azhar yang berada di Jakarta. Hal ini sebagai upaya  mempersiapkan anak-anak
dalam menghadapi era modern dimana kemajuan teknologi sudah sangat pesat.Sebelumnya pembelajaran ini dinamakan computer science yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan berfikir logika anak pada siswa, sehingga menuntut anak agar memiliki penguasaan terhadap ilmu komputer.

Dalam hal ini SD Kallista Batam dan SD  Al-Azhar Syifa Budi Solo menggunakan pembelajaran coding berjenis Scratch.Dengan Scratch, siswa-siswi SD Kallista dapat belajar membuat game maupun animasi yang mereka sukai. Belajar coding menggunakan Scratch akan lebih meningkatkan ketekunan mereka dalam belajar coding karena siswa-siswi akan lebih serius dalam menciptakan game ataupun animasi yang benar-benar mereka sukai. Selain itu, juga meningkatkan tingkat kepercayaan diri mereka, maupun kesiapan mereka untuk menghadapi perkembangan teknologi yang akan semakin berkembang pesat nantinya. Dapat disimpulkan bahwa belajar coding menggunakan Scratch dapat meningkatkan tingkat konsisten, ketekunan,maupun kepercayaan diri siswa-siswi.Berdasarkan hasil implementasi yang tim penulis lakukan, kepala sekolah SD Kallista Batam menyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah menarik dan interaktif untuk murid-muridnya. Kemudian pada SD Al-Azhar Syifa Budi Solo sudah menjadikan pembelahan coding di sekolahnya menjadi Ekstrakulikuler Coding.

Dengan adanya pemaparan dari beberapa Sekolah Dasar yang sudah Memperhatikan
perkembangan teknologi pada zaman sekarang terkhususnya pada pembelajaran coding. Diharapkan untuk seluruh Sekolah yang ada di Indonesia lebih memperhatikan pembelajaran
coding di mulai dari Sekolah Dasar, agar kita tidak tertinggal dalam hal perkembangan teknologi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun