Mohon tunggu...
Torik SEO
Torik SEO Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya seorang freelance Kunjungi: https://ocw.telkomuniversity.ac.id/blog/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali Wacana: Peluncuran Buku "Kontestasi Wacana Suksesi Keraton Yogyakarta di Media Massa" dan Peran Media dalam Dinamika Sosial

15 Januari 2025   17:00 Diperbarui: 15 Januari 2025   15:47 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prodi Magister Ilmu Komunikasi Telkom University (Tel-U) dan Prodi Magister Kajian Budaya dan Media Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini menjalin kerjasama yang menarik dalam rangka peluncuran dan diskusi buku berjudul "Kontestasi Wacana Suksesi Keraton Yogyakarta di Media Massa." Buku ini ditulis oleh dua akademisi terkemuka, yaitu Dr. Catur Nugroho dari Telkom University dan Prof. Dr. Sugeng Bayu Wahyono dari UGM. Acara peluncuran ini diadakan di Ruang Sidang A, Lantai 5 Gedung Pascasarjana UGM, pada tanggal 28 November 2024, yang menjadi saksi bisu dari pertemuan intelektual yang menggugah.

Buku ini bukan sekadar hasil karya individual; ia merupakan buah kolaborasi yang melibatkan (Alm) Dr. Wisma Nugraha Ch, seorang dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM. Dukungan dari Keluarga Alumni Kajian Budaya Media UGM (Katabumi) dan Diorama (Diskusi Korupsi, Perempuan, dan Media) semakin memperkuat posisi buku ini dalam diskursus akademis. Dalam acara tersebut, hadir pula dua pembahas buku yang kompeten, yaitu Dr. A.B Widyanta dari UGM dan Dr. Riant Nugroho, Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Digital yang mewakili Wakil Menteri Nezar Patria M.Sc., M.B.A., yang sayangnya tidak dapat hadir.

Dalam pandangan Prof. Dr. Sugeng Bayu Wahyono, buku ini menyelami lebih dalam kajian ekonomi politik media dengan fokus pada kontroversi seputar suksesi Keraton Yogyakarta. Ia menekankan bahwa lingkungan media yang dinamis sangat penting untuk reproduksi wacana yang beragam. Ketika berbagai pihak—termasuk anggota keluarga keraton, pemerintah, dan masyarakat—menyampaikan pendapat mereka, media menghadapi tantangan dalam menyajikan informasi dengan cara yang adil dan seimbang. Proses ini sering kali melibatkan seleksi dan framing yang dapat memengaruhi persepsi publik terhadap isu tersebut.

Sementara itu, Dr. Catur Nugroho melakukan analisis mendalam terhadap tiga surat kabar harian terkemuka: Kompas, Republika, dan Kedaulatan Rakyat. Analisis ini mencakup liputan mengenai isu suksesi kepemimpinan di Yogyakarta antara Maret hingga Mei 2015. Melalui pendekatan ini, penulis berusaha mengungkap hubungan antara ideologi media dengan aspek kebahasaan yang diproduksi dalam pemberitaan tersebut. Situasi sosial, politik, dan budaya yang melatarbelakangi produksi teks juga menjadi fokus utama kajian ini. Buku ini mengungkap relasi kuasa antara media dan aktor-aktor sosial yang terlibat serta bagaimana masing-masing pihak menjalankan kekuasaannya dalam konteks suksesi kepemimpinan.

Dr. Martha Tri Lestari, Kepala Prodi S2 Ilmu Komunikasi Tel-U, mengungkapkan harapannya bahwa kegiatan peluncuran dan diskusi buku ini dapat mempererat kerjasama antara kedua prodi di masa depan, terutama dalam kajian media digital yang semakin relevan. Di sisi lain, Dr. Budiawan selaku Kaprodi S3 Kajian Budaya dan Media UGM menyoroti pentingnya diskusi ini sebagai wadah bagi akademisi, praktisi, dan jurnalis untuk bersama-sama merenungkan posisi serta peran media sebagai kekuatan ekonomi politik di era modern.

Buku ini tidak hanya membahas isu suksesi Keraton Yogyakarta tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk memahami dan menganalisis konteks pemberitaan media massa secara lebih luas. Dalam dinamika sosial dan politik yang kompleks saat ini, isu suksesi kepemimpinan di keraton menarik perhatian tidak hanya masyarakat Yogyakarta tetapi juga publik nasional secara keseluruhan. Dalam proses tersebut, media massa berperan sebagai aktor kunci dalam membentuk persepsi publik melalui teks dan narasi yang mereka sajikan.

Ketika kita membaca buku ini, kita akan menemukan bahwa peran media massa tidak sekadar sebagai penyampai informasi tetapi juga sebagai agen pengkonstruksi narasi mengenai suksesi Keraton Yogyakarta. Melalui pemahaman mendalam tentang wacana-wacana yang ada, kita diajak untuk merenungkan bagaimana media dapat membentuk realitas sosial serta mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap isu-isu penting dalam konteks kebudayaan dan politik Indonesia saat ini.

Visit us on Telkom University

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun