Range - David Epstein reviewÂ
Buku ini berisi tentang berbagai penelitian yang David Epstein kumpulkan yang mengandung persepsi salah yang kita ilhami. Antara menjadi seorang generalis yang memiliki berbagai kemampuan dengan batasan tertentu atau menjadi seorang spesialis yang memiliki keunggulan di salah satu. Buku ini menarik untuk diulas karena relate dengan kondisi Indonesia pada umumnya apalagi soal salah jurusan perkuliahan. David Epstein menyajikan buku ini dalam kalimat yang nyaman juga mudah dipahami untuk kita sama-sama mencari apakah rasa kesendirian kita selama ini benar untuk diyakini.
Dalam riset Early vs Late Specialization yang diamati David Epstein. Mereka yang explore, nyicip banyak macam olahraga, lalu menentukan dimana spesialisnya melesat lebih tinggi level elite-nya daripada yang diawal langsung menentukan spesialisnya. Selanjutnya bagaimana persepsi rethinking 10.000 hours. Bahwa masing-masing perkembangan manusia tidak sama, so buat apa buru-buru menjadi luar biasa jika belum matang adanya?
Pembelajaran dalam kehidupan juga terbagi menjadi dua, kind learning environment dan wicked learning environment. Bagaimana pola yang diajarkan dan hasil yang dikeluarkan juga berbeda nantinya. Ketika kind learning environment berbicara soal repetisi, pengulangan, lebih cepat, lebih baik. Wicked learning environment adalah soal adaptibility, agility, connecting the dots. Dari survei penelitian yang dilakukan juga bahwa konten kreator komik yang lebih sukses bukanlah seorang yang lebih lama berkarir tetapi mereka yang lebih banyak menulis genre yang berbeda. Banyak nyicip, itu penting karena akan banyak hal baru yang akan kita temui yang mengubah stigma pemikiran kita.
Sehingga dari hal-hal kejadian sebelumnya, jangan sampai kita menjadi seorang i-shape skill tetapi t-shape skill (memiliki spesialis juga pengetahuan luas). Atau jika lebih baik lagi menjadi M-shape skill dengan beberapa spesialis yang dimiliki.
We are unique, just as how you have shown who are yourself and that you can be more.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H