Idul Adha 1444H
Idul adha kali ini terasa lebih spesial suasananya dibanding dengan suasana-suasana sebelumnya. Hal ini karena pertama kalinya saya menjadi panitia qurban di salah satu masjid yakni Masjid Ulul Azmi. Pengalaman baru sekaligus luar biasa karena bisa aktif terjun langsung kedalam masyarakat dan membaur. Banyak sekali insight dan pelajaran baru yang saya alami saat menjadi panitia qurban saat itu. Dari mulai penataan shof sholat, memotong daging kurban, dan langsung dari dekat merasakan suasana penyembelihan. Setelah itu dilanjutkan dengan pembagian daging kurban kepada masyarakat sekitar.
Hal yang paling berkesan dari idul adha kali ini adalah tentang pemaknaan syukur. Bagaimana kita lihat saudara-saudari kita baru bisa menikmati nikmatnya daging hanya waktu idul adha saja. Lantas, bagaimana dengan kita? Sudah berapa banyak daging yang kita buang karena terlalu berlebihan?. Pelajaran tentang pemakaan rezeki yang ternyata bagi kita remeh, ada hal hebat dibaliknya yang sangat hebat maknanya kalau kita serius memakanai hal itu. Terkadang selama ini kita terlalu mubadzir dan menyia-nyiakan rezeki yang kita terima dan selalu meminta lebih dari hari-ke hari. Setamak apa kita selama ini?
Selain itu dalam sejarahnya ada sesuatu yang baru, yakni ada riwayat lain yang mengatakan bahwa yang disembelih nabi Ibrahim bukannya nabi Ismail tetapi nabi ishaq juga. Dalam hal ini, artinya ada banyak sekali dalil dan shiroh yang seharusnya kita pahami sebagai seorang muslim. Bukan hanya sekedar kebanggaan berktp islam namun juga harus memaknai seluruhnya islam itu. Namun jangan terlalu sombong atas ilmu yang kita ahli didalamnya hingga menyalahkan ilmu lainnya, selama ilmu itu memiliki landasasn dalil dan nash yang shohih menerima adalah kewajiban kita semua.
Banyak sekali hikmah dan pengalaman baru selama idul adha kali ini, semoga hal-hal baik akan terus menjalar dan kebermanfaatan dapat lebih banyak dituai.
