Dengan menggunakan sebuah kereta api ditemani para pejabat partai Komunis dan Uni Soviet, pemimpin yang terkenal diktator Josef Stalin melakukan perjalanan ke sebuah wilayah di Uni Soviet , ditengah perjalanan ada berita yang mengusik Stalin, yaitu berita pemogokan massal dan berakhir rusuh disertai huru – hara di wilayah tersebut. Mendengar berita tersebut Stalin yang terkenal represif dan tanpa ampun menindak orang atau kelompok yang menentangnya, kebakaran jenggot, Stalin pun meninjau wilayah tersebut, sesampainya di stasiun kereta api diwilayah tersebut Stalin, di sambut kepala keamanan dan sekaligus wilayah tersebut disertai salam hormat, bukannya membalas salam hormat sang komandan militer, tanpa banyak ngomong Stalin pun mendaratkan bogem mentah kepada kepala keamanan sekaligus pemimpin di wilayah tersebut. Sontak kejadian tersebut mengagetkan para rombongan, Stalin kelewat kesal kepada bawahannya tersebut yang gagal dalam mengatasi situasi diwilayah tersebut, itu merupakan sepenggal Film Stalin yang dirlis 1992 yang diperankan Robert Duvall, yang mengisahkan sosok stalin. yang pemberani serta dikenal tegas dan tanpa kompromi terhadap bawahannya. Selain Stalin Jenderal A.E Kawilarang kabarnya pernah mendamprat dan gampar mantan Presiden Soeharto yang pada saat itu gagal mengatasi situasi huru – hara di kota Makassar. Contoh diatas dapat menjadi gambaran atas beberapa kejadian, dimana pimpinan yang berani meluapkan emosinya terhadap bawahannya yang tidak bekerja maksimal seperti kisah pimpinan yang saya tuliskan dibawah ini.
Kejadian menarik terjadi kemarin, Minggu (11/05/2014), ketika acara car free day di Jalan Darmo, tepatnya di Taman Bungkul, Surabaya. Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, sang walikota terlihat meluapkan kemarahan pada sebuah acara atau even yang diadakan oleh sebuah perusahaan di taman bungkul, yang dimana taman ini pernah mendapatkan penghargaan sebagai taman terbaik. Apa gerangan yang membuat Risma begitu emosi dalam meluapkan kemarahannya, ternyata taman di median Jalan Raya Darmo sepanjang 1 kilometer rusak parah karena terinjak – injak warga yang berebut es krim. Melihat Taman yang dibangun rusak akibat even tersebut Risma lalu mendatangi dan meluapkan emosinya pada panitia acara tersebut, kejadian ini bukan kali ini saja risma meluapkan emosinya melihat sesuatu yang tidak beres sebelumnya Risma menegur kontraktor yang membangun tidak sesuai dengan aturan, Risma pun memerintahkan membongkar bangunan tersebut.
Kejadian seorang kepala daerah atau seorang pimpinan meluapkan emosinya, ternyata bukan kali ini saja terjadi, lain Risma lain pula Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Ganjar meluapkan emosinya ketika membongkar praktik pungli oknum petugas dan sopir truk, ketika melakukan sidak ke Jembatan Timbang Subah, Kab. Batang, Rabu (30/04/2014). Tanpa ampun ganjar memarahi para petugas dan para sopir truk di tempat tersebut, Ganjar pantas marah, ditengah sorotan sejumlah pihak tentang kerusakan Jalur lintas Pantai Utara, Jawa, ternyata di sebabkan angkutan truk yang melebihi tonase sehingga menyebabkan rusaknya jalur lintas pantura di daerah tersebut. Selain itu Ganjar berhasil membongkar praktik pungli yang selama ini dikeluhkan para sopir truk.
Selain Risma dan Ganjar, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa di sapa Ahok, seperti halnya Risma dan Ganjar, Ahok terkenal tegas dan tanpa pandang bulu menegur dan tanpa kompromi menyemprot bawahannya yang dinilai tidak becus dalam bekerja dan melayani masyarakat. Dua contoh mengenai ketegasan seorang Ahok, ketika ia marah pada bawahannya, kemarahan itu bukan tanpa alasan, Ahok kelewat dongkol dengan dipersulitnya sumbangan hibah dari perusahaan penyumbang sambil menggebrak meja pada rapat tersebut. Aksi koboi Ahok tidak sampai disitu, pada saat rapat dengan Kadis Kebersihan DKI Jakarta dan para Staf, Ahok kembali meluapkan emosinya dengan mempertanyakan jumlah petugas yang ada, namun jawaban dari kadis tidak memuaskan Ahok, mendengar penjelasan yang mencla – mencle yang tidak masuk akal, Ahok pun naik pitam serta menyemprot Kadis dan Staf – Stafnya yang tidak bekerja maksimal. Tiga berita tersebut langsung menjadi trending News di beberapa berita televise Swasta.
Risma, Ganjar dan Ahok, merupakan contoh pemimpin yang dikenal pemberani dan tegas terhadap kebobrokan dan penyimpangan yang ada di negeri ini. Ditengah carut – marutnya kondisi negeri ini yang dilanda korupsi, kedisiplinan dan mental yang rendah, maka diperlukan pemimpin yang berani mendobrak dan mengatasi permasalahan yang ada dinegeri ini. Risma, Ganjar dan Ahok merupakan sosok pemimpin yang berjiwa macan yang dikenal berani yang mampu membuat negeri ini suatu saat mampu kembali mengaum sebagai macan ASIA bernama Indonesia, dan bukan sebagai semboyan saja. Ketiga pimpinan tersebut bukan tipe pemimpin yang dikenal memiliki ketegasan yang mencla – mencle yang hanya menegur bawahan tapi tidak ngefek, tetapi seperti halnya Stalin, mereka berani turun kelapangan mengatasi akar masalah. Bagaikan seorang komandan tempur yang tanpa kompromi menindak para bawahan mereka, dan saya berharap tiga pemimpin berani ini suatu saat mampu membangkitkan Indonesia dari kondisi keterpurukan saat ini, seperti halnya seorang Stalin yang membangkitkan Uni Soviet. Salam Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI