Mohon tunggu...
Muhammad Rayhan Pratama
Muhammad Rayhan Pratama Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Mahasiswa Aktif Jurusan Geografi Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Himpitan Ekonomi, Anak di Cirebon Terpaksa Putus Sekolah

18 Desember 2020   15:00 Diperbarui: 19 Desember 2020   06:45 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SEMANGAT: anak-anak mengikuti kegiatan belajar dengan semangat yang tinggi. - Dok. pribadi

Cirebon, Forum OSIS Kota Cirebon mengadakan kegiatan mengajar pada anak-anak yang mengalami putus sekolah di Dukuh Semar, Kota Cirebon karena himpitan ekonomi keluarga pada Minggu, (13/12/2020).

Pada umumnya keluarga yang ada di Indonesia terdapat dua masalah yang sangat penting diperhatikan yaitu masalah pendidikan dan masalah kebutuhan ekonomi keluarga. Akan tetapi, masalah pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan karena melihat angka putus sekolah dan memilih menjalani hidup terlibat roda-roda ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya.

Pendidikan merupakan salah satu indikator utama pembangunan dan kualitas sumber daya manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan nasional, karena merupakan sarana paling efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesejahteraan masyarakat, serta yang dapat mengantarkan bangsa mencapai kemakmuran.

Kegiatan mengajar ini Forum OSIS Kota Cirebon mengajak beberapa komunitas lainnya. Karena masih dalam masa pandemi jumlah peserta yang ikut dalam kegiatan ini terbatas dan merepakan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 25 anak-anak dan 15 panitia terdiri dari 10 anak SMA dan 5 Mahasiswa. Kegiatan mengajar ini terdiri dari pembekalan mengenai manfaat pendidikan, membuat taman baca, dan kegiatan lainnya.

Makna dalam arti sila ke-5 pancasila berbunyi "Keadilan sosial bagi sleuruh rakyat Indonesia," Hendra selaku sekretaris FOKC  mengatakan bahwa keadilan itu setara. "Setiap WNI baik dari bayi hingga usia berapapun, memiliki keadilan yang setara tanpa memandang status," ujar Hendra.

Dalam kegiatan ini banyak harapan agar anak-anak di Kota Cirebon tetap semangat walaupun saat ini mereka putus sekolah. "Harapan terbesar kami setelah diselenggarakannya kegiatan mengajar adalah agar membuka pikiran saudara-saudara kita yang belum memiliki kesempatan mengenyam pendidikan dan termotivasi dalam mengejar cita-citanya, meskipun dalam kegiatan sulit apapun," tutur Hendra.

Komunitas CPAB (Cirebon Peduli Anak Bangsa) bergabung dengan FOKC dalam melaksanakan kegiatan tersebut, mereka menyampaikan harapannya agar menjadi contoh untuk komunitas lain. "Kami berharap dapat menjadi contoh bagi komunitas lainnya terutama yang ada di kota cirebon, agar bisa melanjutkan program mengenai pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa itu sendiri," tutup Hendra. (Muhammad Rayhan Pratama)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun