Fotografi Mahasiswa Indonesia atau akrab disingkat JFMI. Event tersebut menjadi ajang silaturahmi antar fotografer dan klub-klub fotografi kampus di seluruh Indonesia. Tuan rumahnya pun silih berganti setiap tahunnya. Setelah diadakan di Semarang pada tahun 2023, Â giliran Padang menjadi tempat terselenggaranya JFMI di edisi keempat belas ini.
Tiap tahunnya, terdapat sebuah event bernama JamboreDalam edisi ini, JFMI diadakan mulai Senin (21/10/2024) hingga Kamis (24/10/2024). Panitia penyelenggara berasal dari mahasiswa gabungan tiga kampus ternama di Sumatra Barat yaitu Universitas Negri Padang (UNP), Universitas Andalas (Unand) dan ISI Padang Panjang. Dengan tema "Jauah Dakek Semakin Arek", JFMI kali ini mengajak para peserta ke tempat-tempat yang dapat mengenalkan budaya dan keindahan Tanah Minang ke para peserta.
Saya berkesempatan untuk mengikuti acara ini dengan menjadi perwakilan dari UKM UPN Fotografi dan Videografi "Veteran" Jakarta (UFO) dari kampus UPN "Veteran" Jakarta. Bersama teman saya yang bernama Ananda Ryo Bastian Harefa, kami berangkat menggunakan pesawat sehari sebelum acara dimulai (20/10/2024). Rupanya, kami adalah peserta pertama yang sampai disana.
Setelah dijemput di bandara, kami dibawa ke Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa UNP untuk beristirahat sejenak. Setelah tidur beberapa jam, kami memutuskan mengisi waktu luang denga pergi ke pantai yang ada di belakang kampus. Bersama salah satu kawan dari Bangka Belitung yang sudah hadir, kami mengambil beberapa gambar disana.
Salah satu yang menggugah mata saya ketika pertama menginjakan kaki di Padang adalah langitnya, bersih tak berpolusi. Jika di Jakarta langitnya hampir selalu kelabu dipenuhi polutan, langit siang di Padang tampak biru cerah diwarnai awan putih yang jadi corak penghias. Suasana saat matahari terbenam pun tak kalah indah, sorotan warna jingga perlahan menghilang di ufuk pantai menutup hari.
Pembukaan
Keesokan paginya, hampir seluruh peserta sudah berkumpul. Kami pun pergi ke Aula FIP UNP untuk melakukan pembukaan acara. Terdapat sejumlah sambutan dan penampilan tari-tarian asal padang. Kemudian kegiatan dilanjut dengan pembukaan pameran di Pelataran Perpustakaan Digital UNP. Lalu, peserta kembali ke Aula FIP untuk mengikuti workshop dengan tema "Share Your Story with Photography" bersama Iggoy El Fitra, Pewarta Foto Antara.
Kegiatan hari pertama sebenarnya berakhir sampai disitu. Karena waktu masih menunjukkan pukul empat sore, saya pun berinisiatif mengajak peserta lain pergi hunting ke pantai yang saya kunjungi kemarin. Mengiyakan ajakan tersebut, kami pun pergi ke pantai yang sudah saya kunjungi sebelumnya dan kembali mencari momen yang bisa ditangkap. Melihat hasil-hasil foto yang setelah itu diambil, tidak berubah pendapat saya: "Langit Padang memang tak pernah gagal."
Â
Lomba di Hari Kedua
Matahari pun silih berganti, setelah di malam sebelumnya kami pindah tempat peristirahatan ke Asrama UNP, pada pagi hari sebuah bus pun sudah menunggu kami. Usai sarapan, dibawalah kami ke tempat dimana sejarah dan kebudayaan minang banyak dipajang, Museum Adityawarman. Kami dibebaskan untuk mengambil foto apa saja yang ada di area museum. Terdapat pula pertunjukkan Tari Pasambahan dan Tari Piriang Badarai dari gadis-gadis jelita asal kampus ISI Padang Panjang. Kami diperbolehkan menangkap gambar tarian tersebut dari angle dan jarak mana saja selama tidak mengganggu pertunjukan.