Dakwah dan kebijakan publik

(Kepentingan secara politik dan hubungannya dengan dakwah)
Urgensi Politik dalam Dakwah: Sebagian besar orang menganggap politik hanyalah sebuah "permainan" untuk mendapatkan kekuasaan, membangun kekuatan, dan menghancurkan pesaing dengan cara apa pun, tanpa memperhatikan prinsip moral universal, yaitu agama. Itu seharusnya. Untuk kepentingan bersama, politik adalah janji. Oleh karena itu, berpolitik menurut perintah Allah adalah bagian dari ibadah, dan tujuannya adalah untuk menegakkan nilai kebenaran. Karena tujuan politik adalah kemaslahatan umat, sebagai alat dakwah, seseorang harus mematuhi aturan yang berlaku untuk berdakwah, seperti tidak memutarbalikkan kebenaran, memaksa atau melakukan kekerasan, atau menggunakan metode untuk mengelabui orang dengan cara-cara tertentu.

(Hakikat hubungan dakwah dan politik)

Dakwah Islam, yang telah berlangsung sejak lama, pada dasarnya adalah proses dan upaya tablig untuk menyampaikan kebenaran ajaran agama sehingga orang dapat membangun kehidupan yang damai, menghindari dendam masa lalu, dan berharap pada masa depan yang lebih baik. Dalam fikih, dakwah membawa orang dari jahiliah ke ilmiah, dari keadaan yang buruk ke keadaan yang baik, dan dari keadaan yang tidak mengindahkan aturan ke keadaan yang memahami dan mematuhi aturan.
Berpolitik adalah bagian dari dakwah, dan berpolitik adalah tujuan dari dakwah karena Islam hadir di bidang seperti kematian, pertemuan formal, dan situasi lain yang kaku. Tidak perlu ijtihad yang kuat untuk mendukungnya. Mereka semua setuju dan bersedia menerapkan ajaran Islam pada skala simbolis. Meskipun demikian, ketika konsep kesatuan Islam yang mencakup masalah akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah, baik individu, keluarga, masyarakat, maupun negara, sangat wajar jika menghasilkan perdebatan dan pertanyaan yang terus-menerus. Sehingga Islam menjadi komprehensif dan sempurna di semua aspek kehidupan, kita seharusnya berusaha mengangkat sisi keislaman dari aspek kehidupan sehari-hari.

(Politik sebagai instrumen dakwah)

Politik dan dakwah saling bersinggungan, meskipun memiliki banyak perbedaan. Aktivitas dakwah sering dikaitkan dengan politik, dan sebaliknya. Jika kita tidak berhati-hati, sulit untuk membedakannya. Sebagian orang menganggap politik sebagai kemampuan untuk mengumpulkan kekuatan, mengawasi dan mengontrolnya, dan menggunakannya untuk mencapai tujuan kekuasaan dalam negara dan lembaga lainnya. Sangat jelas dari pengertian ini bahwa orientasi politik adalah kekuasaan. Dakwah adalah seruan kepada semua orang untuk mengikuti jalan Allah melalui Amar ma'ruf nahy munkar. Untuk beroperasi, dapat menggunakan berbagai media, seperti kekuatan. Orientasi dakwah yang nyata adalah menyampaikan pesan agama kepada semua orang.
Dengan menggunakan politik sebagai alat dakwah, dakwah politik menekankan perbaikan undang-undang agar sesuai dengan hukum Islam. Politik harus sejalan dengan prinsip dakwah, yaitu jujur, bertanggung jawab, terbuka, dan menyatakan yang benar sebagai benar dan yang bathil sebagai bathil. Politik yang sejalan dengan nilai-nilai Islam akan mendukung tujuan dakwah, dan sebaliknya akan menghambatnya.