Dakwah berasal dari kata da'a - Â yad'u - da'watan yang bermakna memanggil, mengajak, menyeru kepada siapapun untuk menuju jalan Allah SWT dengan sesuai syariat
Dari makna di atas kita harus mengetahui bahwa di dalam dakwah tidak ada paksaan karena Allah telah berfirman dalam potongan ayat Al Baqarah 256 yang berbunyi
" Tidak ada paksaan dalam beragama"
 menurut ulama. Syekh Ali Makhfudh dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin, mengatakan dakwah adalah "Mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh kebahagiaan dunia akhirat.
 3 metode dakwah
1. Bil Hikmah
2. Bil mauizoh HasanahÂ
3. Bil mujadalah
Hubungan antara filsafat dakwah dan ilmu dakwah
1.Filsafat sebagai pembantu dakwahÂ
 Dalam kerangka Apoologetika juru dakwah menggunakan filsafat untuk kepentingan teologis. Karena teologi menuntut loyalitas dengan komitmen penganutnya untuk meyakini kebenaran ajaran-ajaran agamanya dan membela secara rasional keyakinan-keyakinan nya dari serangan pihak luar serta berusaha untuk menyebarluaskannya di sini dari bertindak sebagai aktor yang menghayati dan terlibat dan keyakinan keagamaannya dan filsafat bagian dari dakwah Sebagai bagian dari dakwah. Filsafat berfungsi sebagai bantu dakwah. Juru dakwah menggunakan refleksi falsafati untuk menunjukkan rasionalitas agama dan kepercayaan kepada Tuhan Â