Wahbah Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir menjelaskan, agama Islam sesuatu yang utuh yang tak boleh dipecah-pecah, maka barang siapa beriman kepada islam maka ia wajib mengambil keseluruhannya. Jadi dia tidak boleh memilih hukum Islam yang ia senangi dan meninggalkan hukum Islam yang tidak ia sukai atau mengumpulkan antara Islam dan agama-agama yang lain, karena Allah Ta'ala memerintahkan mengikuti seluruh ajaran-ajaran Islam, menerapkan semua kewajiban-kewajibannya dan memuliakan semua aturan-aturannya tentang halal dan haram.Â
Adapun sifat kepribadian muslim Kaffah dalam menuntut ilmu yaitu:
1. Niat yang tulus: Nabi  bersabda " sesungguhnya setiap amalan tergantung  pada niatnya dan segala perbuatan yang dilakukan manusia akan diberikan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya  " Seorang muslim Kaffah memiliki niat yang tulus dalam menuntut ilmu, yang mana niat yang tulus itu berarti menuntut ilmu dengan tujuan mendapatkan keberkahan dari seorang guru dan mengharapkan rida dari Allah Subhanahu Wa Taala.Â
2. Jujur dan kejujuran: Jujur  adalah sikap mengatakan kebenaran dan tidak menyembunyikan fakta atau informasi yang seharusnya diketahui oleh orang lain. Seseorang yang jujur tidak akan berbohong atau mengelak saat ditanya mengenai sesuatu, bahkan dalam menuntut ilmu.
3. Kerendahan hati: Seorang muslim Kaffah memiliki sifat rendah hati dalam menuntut ilmu. Mereka tidak angkuh atau sombong dengan pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya, mereka selalu siap untuk belajar lebih banyak dan menerima masukan dari orang lain.
4. Sabar : Sifat kepribadian muslim Kaffah yang memiliki kesabaran menjadi penting dalam menuntut ilmu. Mereka menyadari bahwa ilmu tidak dapat diperoleh dengan instan atau dalam waktu singkat. Pendidikan membutuhkan waktu, usaha, dan perjuangan. Oleh karena itu, mereka sabar dalam melalui semua proses belajar dan menghadapi tantangan yang muncul.
5. Â Bermanfaat bagi orang lain: Dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas, kita dapat memberikan kontribusi yang berarti untuk masyarakat di berbagai cara, contohnya kita dapat menjadi pemimpin yang bijak dalam memecah kan masalah, lalu kita dapat memberi wawasan yang luas kepada orang lain, bahkan dapat memotivasi bagi mereka yang merasa lelah dalam menuntut ilmu, bahkan nabi bersabda "Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia".(HR. Ahmad)
6. Istiqomah: Dalam menuntut ilmu kita harus mempunyai sikap konsisten dan bertahan dalam belajar dan mengembangkan pengetahuan. Ini berarti seseorang harus memiliki keinginan yang kuat dan komitmen untuk terus belajar, melakukan upaya aktif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta menjaga kemauan untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah.
7. Ikhlas : Dalam menuntut ilmu adalah sikap hati yang tulus dan ikhlas dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan. Ikhlas dalam menuntut ilmu berarti belajar dan mengkaji ilmu dengan tujuan yang benar, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, bukan semata-mata untuk mencari keuntungan material atau pengakuan dari orang lain
Dan dapat di simpulkan bahwa seorang penuntut ilmu Islam harus mempraktikkan sifat-sifat Muslim Kaffah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sifat Muslim Kaffah mengacu pada konsep yang melibatkan ketaatan yang Kaffah kepada Allah, serta penyerahan diri sepenuhnya kepada-Nya, dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam segala aspek kehidupan.Â
Dengan menerapkan sifat Muslim Kaffah, seorang penuntut ilmu akan mampu menggunakan pengetahuan dan keahliannya dengan cara yang bermanfaat dan sesuai dengan ajaran agama, serta memberikan manfaat yang baik bagi diri sendiri dan masyarakat.Â