Surabaya sebagai kota metropolitan yang pada setiap tahunnya populasi penduduknya selalu meningkat, karena jumlah penduduk yang semakin banyak ini Surabaya membutuhkan transportasi umum yang lebih memadai dan juga yang efisien untuk lebih membantu mobilitas warga Surabaya.
Suroboyo bus hadir menjadi transpotasi umum kebanggaan kota Surabaya yang pada awalnya hanya terdapat di beberapa rute saja. Pada tahun 2021 pemkot Surabaya meresmikan Trans Semanggi yang memiliki rute lebih luas untuk menjangkau lebih banyak daerah di Surabaya.
Selain itu ada juga Wira-Wiri, sebuah transportasi umum yang berbentuk seperti bemo modern yang dilengkapi dengan ac ,wifi ,dan pembanyaran menggunakan non tunai.
Transportasi umum belum lengkap jika tidak ada halte pemberhentian tetapi masih ada halte yang belum memenuhi standar halte pada umum nya dan juga sistem transit yang menyulitkan. Banyak halte di Surabaya yang hanya berwujud plang pemberhentian bus dan juga di beberapa tempat pemberhentian, penumpang menunggu di atas taman rumput.
Dengan tidak adanya fasilitas yang mendukung seperti tempat duduk, ruang tunggu ber ac, dan tempat untuk mengisi daya smartphone, menjadikan transportasi umum di Surabaya belum di kelola secara maksimal.
Berdasarkan hasil survei 54% penumpang merasa tidak puas dengan kondisi halte di Surabaya saat ini. Kondisi ideal yang di harapkan oleh penumpang sendiri yaitu adanya halte/shelter yang mempunyai atap, tempat duduk, dan papan informasi jadwal dan trayek Bus Suroboyo, tidak terpenuhi.
Beberapa rute bus yang masih belum terorganisir dengan baik banyak penumpang yang mengeluhkan system transit bus yang terlalu jauh, ini mengakibatkan masyarakat enggan menggunakan transportasi umum dan beralih menggunakan ojek online yang lebih fleksibel.
Saya sebagai warga Surabaya asli sudah pernah menggunakan moda teransportasi ini. Selama masa SMA saya sering menggunakan bus untuk mobilisasi. Tetapi saya berhenti menggunakan bus karena jadwal nya yang tidak konsisten dan pada musim hujan saya pernah kehujanan ketika menunggu bus dikarenakan fasilitas halte yang tidak beratap.
Keberadaan bus bisa di lacak menggunakan aplikasi tetapi sayangnya ada beberapa bus yang belum terpasang GPS sehingga saya pernah menaiki bus yang tidak pelacakan keberadaannya.
Di masa berkuliah ini, saya ingin menggunakan bus tetapi jika di lihat dari rute rumah ke kampus sangat menyulitkan seperti transit antar halte yang sangat jauh, terutama pada cuaca cerah yang panas memaksa untuk panas-panasan saat transit dan juga harus menyebrang jalan yang ramai.
Saya ingin kedepannya selain fasilitas Armada bus pun perlu ditambah untuk memaksimalkan penumpang dan layanan. Akan sangat mempermudah masyarakat untuk mobilisasi. Jika semua ini terlaksana dengan baik harapan besarnya sebagian besar masyarakat di kota Surabaya memilih menggunakan transportasi umum untuk mengurangi kemacetan.