Mohon tunggu...
Muhammad Randy
Muhammad Randy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Empat Tokoh Capres Pilihan Rakyat

25 Juli 2016   14:35 Diperbarui: 25 Juli 2016   14:40 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Syaiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis tokoh politik yang menjadi pilihan rakyat di pemilihan presiden pada tahun 2019 nanti. SMRC menggelar survey pada 22-28 Juni 2016 dengan menggunakan sistem drop card yang terdiri dari 37 nama. Responden menentukan siapa yang akan dipilih jika pilpres dilaksanakan hari ini.

Empat tokoh tersebut adalah Joko Widodo, Prabowo Subianto, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Hary Tanoesoedibjo. Kemudian baru disusul oleh Ahok dan Ridwal Kamil. Jika kita perhatikan tiga nama pertama yang muncul adalah nama-nama yang sudah lama beredar dalam konstelasi politik Indonesia.

Yang menarik adalah kemunculan nama Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Perindo yang juga CEO MNC Group. Banyak yang meragukan sosialisasi Hary Tanoe di berbagai media yang dimilikinya. Perlahan tapi pasti sosialisasi yang dilakukan oleh Hary Tanoe mendongkrak popularitas mengimbangi tokoh-tokoh nasional termasuk Jokowi dan bahkan melampaui Ahok dan Ridwan Kamil.

Dalam politik, seperti yang kita tahu terkenal saja belum cukup. Butuh kekuatan besar untuk bisa meyakinkan masyarakat agar bersedia memilih seseorang untuk menempati jabatan tertentu. Hary Tanoe mengeruk elektabilitas dari berbagai program dan kegiatan yang dikerjakan secara simultan dengan membangun partai barunya.

Masyarakat tidak hanya tertarik pada profil pribadi Hary Tanoe yang kesuksesannya tidak bisa diragukan lagi, tetapi juga pada berbagai program yang menawarkan dukungan konkret pada kesejateraan sosial, misalnya dengan meluncurkan Visi Ekonomi Kerakyatan, yang disusul dengan program “10.000 gerobak gratis bagi pelaku UMKM”, bantuan bagi nelayan dan petani, beasiswa bagi siswa dan santri yang kurang mampu dan lain sebagainya.

Maka sangat beralasan jika masyarakat menempatkan Hary Tanoe sejajar dengan tokoh nasional yang sedang atau pernah menjabat sebagai presiden. Hal ini menjadi penting untuk kita telaah lebih lanjut mengingat peluang Hary Tanoe menjadi tokoh yang berwenang di Indonesia semakin besar. Terutama jika kita mengingat kaderisasi dan sirkulasi kepemimpinan nasional saat ini. Hary Tanoe secara usia berada di bawah tiga tokoh lainnya sehingga memungkinkan Hary Tanoe untuk menerima tongkat estafet selanjutnya.

Bahkan pengamat politik Adi Prayitno menyatakan bahwa "Publik mulai jengah dengan figur yang itu-itu saja. Di tengah dahaga publik soal perubahan bangsa ini, Hary Tanoe menjadi salah satu sosok yang mulai dilirik publik. Ke depan, semua tergantung Hary Tanoe me-maintenance gerakan politiknya. Yang jelas, ini sinyal positif bagi kemajuan demokrasi,"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun