Mohon tunggu...
Muhammad Rama Farma
Muhammad Rama Farma Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030120

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030120

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Warmindo atau Burjonan, Asalnya dari Mana Sih?

27 Juni 2021   04:00 Diperbarui: 27 Juni 2021   06:14 2942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalian yang lama tinggal di Jogja tentu sudah gak asing dengan Warung Burjo (Bubur Kacang Ijo), yang sekarang mulai banyak beralih menjadi Warmindo (Warung Makan Indomie). Di warung ini kalian bisa makan enak dengan harga merakyat.

Berbagai menu warung Burjo yang jadi andalan di Jogja adalah nasi telur, indomie goreng/rebus, mie dog dog, magelangan, dan bubur kacang ijo. Meskipun begitu, karena mulai ada banyak warung Burjo yang sudah tak lagi menjual bubur kacang ijo. Nama Burjo mulai berubah menjadi Warmindo.

Burjonan adalah sebuah warung yang awalnya pada zaman dahulu hanya menjual bubur kacang ijo. Dengan seiring perkembangan zaman kini Burjonan juga menjual beberapa menu, seperti: Indomie Tante, Indomie Telur, Magelangan, Nasi Sarden, Omelet, Es Teh, Es Susu, Es Good Day, dsb.

Burjonan ini mayoritas pemilik dan karyawannya berasal dari Kuningan, Jawa Barat. Orang yang pertama kali berjualan burjo di Jogja dari Kuningan adalah Rurah Salim. Dahulu Rurah Salim hanya menjual bubur kacang ijo dengan berkeliling. Sekarang seiring perkembangan zaman Burjonan juga menjual beberapa menu, salah satunya Indomie. Maka dari itu kini Burjonan juga lebih sering disebut Warmindo (Warung Makan Indomie).

Beberapa sumber menyebut bahwa Burjonan ini adalah simbol kapitalisme. Di mana sudah menempati di berbagai tempat yang ada di Jogja. Khususnya Burjonan ini banyak terletak dekat dengan kampus. Mahasiswa dan Burjonan bisa diibaratkan sebagai teman karib. Burjonan juga sebagian besar buka sampai 24 jam dan tentunya harga yang relatif murah. Inilah yang membuat Burjonan menjadi idola bagi mahasiswa. Ada beberapa sumber juga mengatakan bahwa Burjonan ini dibuka di Jogja karena tepat untuk tempat makan kaum proletariat.

Aa adalah sebutan bagi pemilik dan penjual Burjonan. Mereka para pemilik dan penjual Burjonan ini sangat ramah dan sering berbahasa Sunda. Kebanyakan Burjonan yang pernah saya singgahi pemilik dan karyawannya adalah laki-laki. Maka disebut dengan sebutan Aa. Mungkin jika ada pemilik atau karyawan perempuan di Burjonan mereka akan dipanggil dengan sebutan Teteh.

Bagi yang berminat membuka usaha Burjonan ini tidak membutuhkan modal yang besar, cukup kurang lebih 11-12 juta untuk bisa memulai usaha bisnis ini. Uang 11-12 juta tersebut bisa digunakan untuk modal awal, seperti: sewa tempat, beli kursi dan meja, beli berbagai peralatan dapur, dan tentunya bahan baku untuk jualan burjo nantinya. Dengan modal segitu nantinya sudah bisa meraup untung yang selangit jika sukses menjalankan usaha Burjonan.

Ada satu keunikan dari para pemilik dan karyawan Burjonan yang tak banyak diketahui oleh beberapa orang. Mereka para pemilik dan karyawan selalu melakukan mudik secara berbarengan menggunakan armada bus yang disediakan oleh sponsor. Mereka selalu menjaga persaudaraan dan selalu kompak untuk memajukan warung Burjonan yang mereka kelola. Ada salah satu penjual Burjonan yang sudah lumayan lama terjun ke usaha Burjonan ini karena usaha turun-temurun. Sedikit hal yang tak lazim adalah ternyata warung Burjonan yang ada di Jogja jumlahnya lebih banyak dibanding di Kuningan, Jawa Barat kota asal Burjonan sendiri.

sumber : dokpri
sumber : dokpri

Pada kesempatan kali ini saya langsung mendatangi salah satu burjonan atau warmindo yang bertepatan di DIY,kelurahan baciro.warmindo ini menyediakan berbagai macam menu mulai dari indomie hingga nasi telur dan nasi ayam. warmindo ini kerap didatangani oleh warga sekitar yang kebanyakan adalah mahasiswa yang sedang merantau ataupun sedang menjalankan pendidikan diluar kota. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun