Mohon tunggu...
Muhammad Ramadhani
Muhammad Ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - AUDIT

saya hobi membaca,suka mendaki dan saya suka belajar hal baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyongsong 2045 Menjadi Generasi Emas

4 Januari 2024   15:36 Diperbarui: 4 Januari 2024   20:41 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Generasi emas sebagai wacana bangsa Indonesia untuk menuju 2045 yang membentuk generasi yang berkualitas dan memiliki moral dengan baik, menjadi pondasi utama untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang martabat. Mereka yang memiliki intergeritas yang baik sebagai bangsa Indonesia dan berkomponten di bidangnya, dan mudah beradaptasi dengan perubahan-perubahan serta mampu mengunakan kemajuan teknologi digital.

Bagaimana generasi emas ini bisa berhasil?). Indonesia memiliki bonus demografi sebesar 70% pada usia produktif dan 30% pada usia non-produktif menurut indonesiabaik.id. Jika 70% dari populasi adalah usia produktif, penting untuk kita meningkatkan kualitas generasi muda saat ini. Generasi yang dilihat di tahun 2045 adalah hasil dari upaya kita saat ini. Kualitas generasi muda sekarang sangat menentukan keberhasilan mencapai Generasi Emas. Jika mereka kurang berkualitas, mencapai Generasi Emas 2045 akan menjadi tantangan yang besar.

            Dengan cara apa kita menyiapkan generasi muda berkualitas? Menurut saya dengan 4 cara, yaitu mengenali diri sendiri, beretika baik, mempunyai skill dan kolaborasi. Pertama adalah mengenali diri sendiri. Ketika kita sudah bisa mengenali diri sendiri maka secara otomatis kita akan mengerti kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Selain itu, sebagai generasi muda kita harus bisa mengontrol diri kita dengan baik. Yang kedua yaitu dengan cara beretika baik. Disaat kita bisa beretika baik maka kita akan di hargai orang. Tanpa etika yang baik, perilaku negatif atau tercela menjadi lebih mungkin dilakukan oleh semua orang.

Yang ketiga yaitu kemampuan dalam mengembangkan diri dapat menjadi landasan bagi perkembangan yang dapat kita terapkan di Indonesia. Yang terakhir adalah kolabarasi antar generasi. Kita sebagai genarasi muda harus banyak belajar kepada genarasi sebelumnya. Dengan memfasilitasi interaksi antara generasi yang berbeda untuk saling belajar dan bertukar pikiran. Pengalaman dan wawasan dari generasi sebelumnya dapat memberikan pandangan berharga kepada generasi muda.

            Dalam Teori generasi (Generation Theory) yang ditemukan oleh Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall. Penguin (2004) terdapat 5 generasi Manusia berdasarkan tahun kelahiran, yaitu:

  • Generasi Baby Boomer, yang lahir antara tahun 1946-1964. Bisa dikatakan generasi yang lahir setelah perang dunia kedua.
  • Generasi X, yang lahir antara tahun 1965-1980. Generasi X merupakan keturunan dari genarasi sebelumnya yang telah mengenal telepon dan TV yang belum ada di zaman orang tua mereka.
  • Generasi Y, yang lahir antara tahun 1981 -1995. Generasi ini sering disebut dengan generasi milenial karena perkembangan teknologi yang lebih maju pada masa itu.
  • Generasi Z, yang lahir antara tahun 1996 - 2010. Generasi ini sering disebut juga juga igenerasi, generasi Net ataupun generasi internet.
  • . Generasi Alpha, yang lahir antara tahun 2011 -2025. Generasi pertama yang lahir di dunia digital, generasi yang sudah sangat akrab dengan teknologi digital.

Dapat disimpulkan bahwa Generasi Z tumbuh di era digital yang mengenal dunia internet. Mereka sangat terhubung dengan media sosial, dan peran mereka sangat penting dalam memanfaatkan puncak bonus demografi menuju pencapaian Generasi Emas pada tahun 2045.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun