Mohon tunggu...
Muhammad Ramadhan Cholili
Muhammad Ramadhan Cholili Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Kimia yang gemar melakukan penelitian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Tim PKM-RE Unesa Dukung SDGs Nomor 3 dengan Ubah Limbah Kulit Semangka Jadi Nata

11 Juli 2024   23:17 Diperbarui: 11 Juli 2024   23:30 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi Cerdas dari Unesa: Kulit Semangka Disulap Jadi Nata Bergizi, Solusi Sehat untuk Masa Depan

Masalah limbah kulit semangka yang menumpuk seringkali menjadi persoalan lingkungan yang belum terpecahkan. Namun, tim Nata de Wateta dari Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berhasil menemukan solusi inovatif untuk mengatasi masalah ini sekaligus mendukung kesehatan masyarakat. 

Penelitian yang berjudul "Pengaruh Pemberian Molase dan Air Rebusan Tauge (Phseolus radiatus L.) Terhadap Kualitas Nata dari Limbah Kulit Semangka (Citrullus lanatus)" berhasil mendapatkan pendanaan dari Belmawa, menunjukkan betapa penting dan berpotensinya proyek ini. Dengan memanfaatkan limbah organik seperti kulit semangka, tauge, dan molase, tim ini menciptakan nata, sebuah produk makanan sehat dan bernilai tinggi yang dapat menjadi alternatif dari nata de coco yang berbahan dasar kelapa. 

Tim Nata de Wateta/dokpri
Tim Nata de Wateta/dokpri

Tim Nata de Wateta yang diketuai oleh Fifijihana Dewirukmana Putri (S1-Biologi), bersama anggota Khansa Farahdilla Irfanindya Putri (S1-Pendidikan Biologi), Natasya Kharisma Putri (S1-Pendidikan Biologi), dan Muhammad Ramadhan Cholili (S1-Pendidikan Kimia), telah bekerja keras untuk menghasilkan nata dari kulit semangka. Proses ini tidak hanya mengurangi limbah organik yang seringkali terbuang percuma tetapi juga menghasilkan produk pangan yang kaya manfaat kesehatan. 

Kulit semangka, yang biasanya dianggap sebagai sampah, ternyata memiliki potensi besar jika diolah dengan tepat. Selain mengurangi masalah lingkungan, inovasi ini juga memberikan nilai tambah dengan menghasilkan produk yang dapat mendukung kesehatan masyarakat. Nata yang dihasilkan dari kulit semangka ini kaya akan serat dan nutrisi, menjadikannya makanan kekinian yang tidak hanya lezat tetapi juga sehat. 

Penelitian ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) No. 3, yaitu menjamin kehidupan sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia. Tim Nata de Wateta berharap inovasi mereka dapat menginspirasi lebih banyak penelitian dan pengembangan di bidang pemanfaatan limbah organik. Mereka juga bertekad untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengolah sampah menjadi produk yang berguna dan bernilai gizi tinggi. 

Lebih dari itu, penelitian ini juga menunjukkan bagaimana kreativitas dan inovasi dapat membawa dampak positif yang luas. Dengan mengubah limbah menjadi sumber daya yang bermanfaat, kita tidak hanya melindungi lingkungan tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tim Nata de Wateta membuktikan bahwa solusi untuk masalah besar bisa datang dari hal-hal sederhana di sekitar kita. 

Instagram : https://www.instagram.com/nata_dewateta/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun