cukup kau seorang menjadi permaisuri abadi
gubuk kecil di pinggir kali
menjadi madrosah tempat kita belajar hidup dan menghidupi
anak anak kita murid terbaik untuk kita ajari
membaca dan mengaji- mengeja dan membagi
berhitung-karunia Tuhan tak terhitung
Cukup kau seorang menjadi permaisuri abadi
sebab keikhlasan dan kesabaranmu
mungkin melebihi para bidadari
mungkin, bidadari tak akan mau diajak menulis puisi
atau memasak dan membuat kopi seperti yang kau lakukan
setiap pagi
dimejikom selalu penuh dengan nasi
di dadamu meruah puisi
cukup kau saja menjadi bidadari abadi
sebab doadoa yang kau hidangkan
menjadi percikan bidadari di surga nanti
dan kaulah ratunya bidadariÂ
bermahkotakan puisi
Jakarta, 2016-2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H