Mohon tunggu...
Muhammad RaiyanFajri
Muhammad RaiyanFajri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Halo! Saya biasa dipanggil Raiyan. Saat ini, saya sedang menempuh pendidikan Strata-1 Akuntansi di Universitas Airlangga. Selain itu, saya juga sedang merintis usaha sampingan di bidang makanan dan minuman. Hobi saya adalah mencoba kuliner baru dan juga berwisata ke tempat-tempat baru.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menghindari Sikap Konsumerisme sebagai Generasi Z

19 Mei 2023   22:10 Diperbarui: 19 Mei 2023   22:10 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Daya beli masyarakat saat ini jauh lebih kuat ketimbang masyarakat dulu, terutama sebab adanya berbagai macam kemajuan dan pembangunan dalam perekonomian nasional. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat muda, terutama para ‘Generasi Z’ (kelahiran tahun 1997 sampai dengan 2012) jauh lebih rawan untuk bersikap boros dan konsumtif. 

Bagi sebagian besar anak muda saat ini, memiliki ponsel pintar yang terbaru ataupun pakaian dengan mode yang terkini merupakan hal yang dianggap keren. 

Oleh karena itu, beberapa dari mereka rela untuk menghabiskan uang mereka ataupun uang dari orang tua mereka, seberapapun itu, untuk membeli barang-barang tersebut demi mendapatkan validasi dari orang sekitar padahal barang-barang tersebut belum tentu menjadi kebutuhan bagi mereka. 

Bahkan, tidak banyak dari generasi muda yang terjebak dan terlilit oleh utang demi dapat mengikuti tren terkini. Oleh karena munculnya sikap-sikap konsumerisme dan juga fear of missing out (FOMO), masyarakat Generasi Z memerlukan yang namanya literasi keuangan.

Menurut Fernando, literasi keuangan merupakan kemampuan untuk memahami dan menggunakan berbagai macam kemampuan finansial, seperti memanajemen finansial pribadi, menetapkan anggaran, dan berinvestasi. 

Memiliki literasi keuangan yang baik di umur yang masih muda merupakan hal yang dapat memaksimalkan kualitas kehidupan sebab dengan adanya literasi keuangan, seseorang dapat terhindar dari permasalahan keuangan seperti kurangnya uang, terlilit utang, ataupun juga terjebak dalam opsi investasi yang merugikan. 

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para generasi muda, dan juga generasi lain tentunya, untuk meningkatkan literasi keuangan mereka demi menghindari sikap konsumtif.

Pertama adalah sadar mengenai status keuangan pribadi dengan cara memiliki manajemen keuangan yang baik. Ada beberapa indikator dalam memanajemen keuangan yang baik, seperti mampu membayar seluruh kebutuhan pribadi tepat waktu (biaya tempat tinggal, biaya makan dan minum, biaya transportasi, dll), membayar utang dalam waktu sesingkat mungkin, serta memiliki dana simpanan untuk tabungan. Dengan mengetahui status keuangan kita; jika status keuangan kita buruk, hal itu merupakan pertanda bagi kita untuk menghindari sikap konsumtif.

Kedua adalah mengetahui prioritas. Agar dapat memanajemen keuangan yang baik, kita harus mengetahui hal-hal apa saja yang sehendaknya menjadi prioritas. Beberapa contoh dari prioritas termasuk pengeluaran untuk makan, minum, transportasi, dan juga tempat tinggal. 

Beberapa contoh barang yang bukan merupakan prioritas adalah barang-barang baru di mana barang-barang lama masih layak untuk dipakai atau sebenarnya tidak dibutuhkan, seperti pakaian, gadget elektronik, tiket konser, dan lainnya. Ketika kita mengetahui prioritas kita, kita akan mengetahui jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk membeli barang kebutuhan dan sisa uang yang dapat digunakan untuk membeli barang keinginan.

Ketiga adalah menetapkan anggaran. Dengan mengetahui berapa yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan pribadi, kita dapat menetapkan anggaran secara periodik. Dengan anggaran ini, kita dapat menghitung perkiraan jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan pribadi dan perkiraan jumlah sisa uang yang dapat digunakan untuk keinginan pribadi. Oleh karena itu, kita menjadi lebih sadar ketika hendak membeli sesuatu, sehingga kita dapat mempertimbangkan apakah barang tersebut layak untuk dibeli atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun