Mohon tunggu...
MUHAMMAD RAIS
MUHAMMAD RAIS Mohon Tunggu... -

Guru SMAN 3 Medan, Bapak dari 5 orang putra-putri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keluarga

13 April 2011   02:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:51 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

ANAK DAN CINTANYA YANG HILANGDi mana orangtua mereka ? kenapa gadis-gadis belia ini keluyuran
malam ? kenapa sampai larut malam masih keliaran dengan pakaian ala
kadarnya dengan yang bukan muhrimnya ? emangnya lahir dari sebongkah
batu ?  emangnya sudah tak ada lagi pemiliknya ?
Para orangtua, merenunglah sejenak, ya, sejenak saja, sejenak dengan
segala ketulusan, dari hati yang paling dalam. Belasan tahun yang
lalu, ketika Allah belum mengkaruniakan anak, betapa munajat
diperpanjang, amalan diperbaiki, mohon pada Allah agar dikaruniakan
anak.
Lalu, Allah mengamanahkan anak yang pernah ibu-bapak rengekkan
kepada Allah. Tapi, kenapa kemudian anak-anak itu sepertinya terlantar,
kehilangan kasih sayang, dibiarkan bagaikan tanpa kepemilikan .
Bukankah anak itu amanah Allah ? Ainal amanah ? di mana amanah, kata
Allah nanti di Padang Mahsyar.
Para Ibu, bersyukurlah Allah meletakkan rahim dalam tubuh Ibu,
meletakkan rasa sayang pada seorang Ibu. Sembilan bulan di sana janin
itu, agar kemudian kelak sang Ibu tetap melekat rasa sayangnya pada
anak-anaknya. Bersyukurlah para Ibu yang dianugerahi rahim yang subur
oleh Allah.
Para orangtua, berilah kembali rasa sayang kepada anak-anak itu,
sehingga mereka akan kembali menemukan surga di rumah mereka sendiri.
Jangan sampai mereka mencari surganya yang lain di luar rumah sana.
Hari ini, ketika kita mengaku sebagai umat Rasulullah SAW, apakah
yang sudah kita lakukan pada anak-anak kita ? Apakah kita telah
mengusap kepala anak-anak kita sebagaimana Rasulullah melakukannya ?
Apakah kita juga telah mengecup kening anak-anak kita yang sangat rindu
kasih-sayang bapaknya ?
Astaghfirullah, semoga Allah ampuni kezaliman kita, semoga pula Allah ampuni keangkuhan kita kepada anak-anak kita sendiri
Astaghfirullah, alangkah sering kita merasa suci, padahal tak
satupun perilaku Nabi SAW kepada anak atau istri yang sanggup kita
contoh.

-Muhammad Rais-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun