Tingkatkan Pemerataan Penerangan, UM Terapkan PJU Bertenaga Surya

Energi listrik telah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai kegiatan sangat membutuhkan energi listrik baik dari sektor industri, pendidikan, rumah tangga, dan berbagai sektor kehidupan yang lain. Terkait dengan hal tersebut pemerataan energi listrik di Indonesia terbilang masih belum maksimal, bahkan salah satu hal yang terdampak yaitu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang termasuk dalam fasilitas umum.

gambar-1-lampu-surya-sebagai-penerangan-jalan-umum-di-desa-6184cb70ffe7b55cee619882.png

Dengan melihat posisi Indonesia yang merupakan negara tropis dan terletak pada garis khatulistiwa, maka suudah seharusnya potensi energi surya yang dimiliki Indonesia sangat besar. Potensi ini dapat menjadi solusi dalam permasalahan PJU khususnya di Desa Pagersari, dimana Indonesia juga sedang menggencarkan perwujudan Energi Baru Terbarukan (EBT). Penggunaan lampu surya sebagai PJU dinilai sangat tepat diterapkan pada kegiatan ini. Selain dari potensi energi surya, biaya yang dibutuhkan relatif cukup ramah dibanding dengan lampu jalan konvensional, perawatan lampu surya juga cukup sederhana untuk masyarakat secara umum.

Dok. Pribadi

Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang menggagas kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Pagersari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan salah satu penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berlangsung selama tiga bulan sejak bulan Agustus hingga Oktober 2021. CAMRY (Center of Advanced Materials for Renewable Energy) yang merupakan pusat pengembangan teknologi energi terbarukan dan teknologi mandiri yang berada dibawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang turut serta ambil bagian dalam kegiatan ini menjadi bagian dari tim pengabdian masyarakat.

Setelah melaksanakan kegiatan observasi secara langsung di lokasi kegiatan, tim pengabdian melaksanakan pemasangan lampu surya PJU di Desa Pagersari. Modul lampu surya sebagai PJU yang digunakan memiliki daya sebesar 250W yang terletak pada tiga titik pemasangan yaitu area gelap (dark spot). Modul lampu surya mampu bekerja secara otomatis sesuai kondisi pada lokasi, baik nyala dan matinya lampu sesuai waktu terang dan gelap serta kemampuan menyesuaikan tingkat kecerahan ketika ada objek yang melintas. Dengan kemampuan tersebut modul lampu surya PJU ini merupakan salah satu contoh penerapan Internet of Things (IoT).

Dok. Pribadi

Antusiasme masyarakat Desa Pagersari pada kegiatan ini sangat tinggi hingga banyak masyarakat ikut membantu dalam pemasangan lampu surya PJU ini. Beberapa warga menyampaikan bahwa mereka sangat senang dan terbantu dengan adanya kegiatan ini. 

Beberapa lokasi penting yang sering dikunjungi masyarakat sekitar seperti punden, masjid, dan jalan penghubung antar dusun saat ini telah mendapatkan penerangan yang layak sehingga masyarakat mampu melaksanakan aktivitas dengan lebih maksimal serta kemanan dan kesejahteraan lingkungan semakin terjaga. 

Salah satu warga yang bertempat tinggal di salah satu lokasi pemasangan yaitu jalan antar dusun menyampaikan, “Saat malam hari keadaan disini gelap sekali dan cukup menakutkan.” Beliau juga menambahkan, “Sepanjang jalan antar dusun sudah lama tidak diperhatikan pihak yang mampu, apalagi wilayah sini masih banyak hutan dan lahan pertanian.” Hal ini sangat membutuhkan perhatian karena wilayah Desa Pagersari terletak di lereng antara gunung Kawi dan gunung Kelud serta pemukiman warga masih sangat longgar.

gambar-4-6184ce2a06310e63956dbce2.png

Dalam kegiatan pengabdian ini juga dilaksanakan kegiatan pelatihan dan pembinaan yang diberikan kepada masyarakat desa Pagersari. Kepala Desa Pagersari selaku perwakilan mitra menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat memberikan manfaat dan memberikan sarana komunikasi antara Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang dan masyarakat disana. 

Beliau menambahkan, “Desa Pagersari sudah lama tidak dapat perbaikan lampu jalan, kita disini kan tidak bisa memeperbaiki dan mau menghubungi siapa juga tidak tahu.” Hal ini didasari karena sering kali terdapat kegiatan pemasangan lampu PJU dari pihak lain namun tidak diberikan pelatihan dan pembinaan sehingga jika terdapat kendala pada lampu PJU yang dipasang masyarakat merasa kebingungan untuk melakukan perbaikan serta tidak ada pihak yang dapat dihubungi untuk mereka menyampaikan kendala tersebut.

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini telah tercapai dengan baik. Pihak mitra kegiatan mengharapkan kegiatan ini dapat terus berlanjut karena dapat memberikan ilmu-ilmu baru mengenai teknologi terkini sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat mengenal bahkan merasakan teknologi tersebut secara langsung.