Pandangan Suhrawardi tentang konsep penciptaan Alam Semesta
Muhammad raihan
Email: mhdraihan695@gmail.com nim:2315050143
 Abstrak
 Pemikiran tentang penciptaan alam semesta telah menjadi fokus perdebatan filosofis dan teologis selama berabad-abad. Salah satu tokoh yang memberikan kontribusi besar dalam pandangan ini adalah Suhrawardi, seorang filsuf Persia abad ke-12 yang terkenal dengan konsep iluminasi dan pemikiran mistiknya. Artikel ini akan mengulas pandangan Suhrawardi tentang penciptaan alam semesta, menyoroti aspek-aspek kunci dari pemikirannya serta relevansinya dalam konteks filsafat dan teologi Islam.
 Pengantar
   Suhrawardi, atau lebih dikenal sebagai Sheikh al-Ishraq, adalah tokoh penting dalam tradisi filsafat Islam yang menggabungkan elemen-elemen Neoplatonis dengan mistisisme Islam. Salah satu dari kontribusi terbesarnya adalah pandangannya tentang penciptaan alam semesta, yang menyoroti hubungan antara Tuhan, alam, dan manusia. Dalam pemikirannya, Suhrawardi mengembangkan konsep tentang bagaimana alam semesta berasal dan bagaimana hubungan manusia dengan penciptanya.
 Pemikiran Suhrawardi tentang penciptaan alam semesta
   Menurut Suhrawardi, penciptaan alam semesta bukanlah suatu proses mekanis atau sains semata, tetapi juga melibatkan dimensi spiritual yang mendalam. Dalam karyanya yang terkenal, "Hikmat al-Ishraq" (Filsafat Iluminasi), ia menggambarkan bahwa alam semesta berasal dari Intelek Agung atau "Aql al-Awwal". Intelek ini merupakan jembatan antara Tuhan yang Maha Kuasa dan realitas fisik yang kita kenal. Bagi Suhrawardi, proses penciptaan ini bukanlah penciptaan dari ketiadaan mutlak, tetapi lebih merupakan manifestasi dari potensi yang ada dalam Intelek Agung.
   Suhrawardi juga menekankan pentingnya iluminasi atau "ishraq" dalam penciptaan alam semesta. Baginya, Tuhan adalah sumber cahaya yang menerangi segala sesuatu, dan melalui iluminasi ini, alam semesta menjadi terwujud. Pemikirannya mencerminkan upaya untuk menyatukan antara filsafat rasional dengan pengalaman spiritual dalam memahami asal usul dan makna alam semesta.
Relevansi dalam Konteks Filsafat dan Teologi Islam