IDF mengakui bahwa mereka menemukan enam jenazah warga Israel yang ditahan oleh kelompok Hamas di Jalur Gaza pada bulan Agustus lalu. Jenazah tersebut kemungkinan besar tewas akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel. Pengakuan ini muncul saat IDF sedang melancarkan serangan ke Gaza.
"Pada saat serangan itu, militer tidak memiliki informasi, bahkan kecurigaan, bahwa para sandera berada di kompleks bawah tanah atau sekitarnya. Jika informasi tersebut tersedia, serangan itu tidak akan dilakukan," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan pada Rabu (4/12/2024).
"Sangat mungkin kematian mereka terkait dengan serangan di dekat lokasi tempat mereka ditahan," tambah militer Israel dalam pernyataannya.
Namun, IDF tetap meyakini bahwa kematian keenam orang tersebut disebabkan oleh tembakan dari anggota kelompok Hamas di Gaza. Kemungkinan lainnya adalah mereka telah terbunuh sebelumnya atau ditembak setelah "tak bernyawa."
Karena waktu yang lama telah berlalu, tidak mungkin untuk menentukan dengan jelas penyebab kematian para sandera atau waktu pasti penembakan, kata militer Israel.
Israel telah melancarkan agresi militer sejak 7 Oktober 2023. Agresi tersebut merupakan bentuk balasan atas serangan 2.200 roket dari Hamas yang menyasar negara Israel dan menewaskan lebih dari 1.200 orang, sebagian besar adalah warga sipil Israel, serta menangkap 250 orang dan menjadikan mereka tawanan. Hingga saat ini, setidaknya 44.500 warga Palestina di Gaza telah terbunuh akibat agresi Israel, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
