Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia | Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Nasional

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Membangun Koalisi Masyarakat Sipil, Alternatif Menciptakan Masyarakat Demokratis

13 Februari 2025   16:45 Diperbarui: 19 Februari 2025   16:14 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Mural masyarakat sipil. (Foto: KOMPAS.com/RAJA UMAR)

Di tengah hiruk-pikuk politik yang kadang tak menentu, dimana kepentingan elit sering kali lebih mendominasi dibandingkan dengan suara rakyat, sebuah potensi yang kerap terlupakan adalah kekuatan masyarakat sipil.

Masyarakat sipil yang terdiri dari individu, kelompok, dan organisasi yang bergerak di luar ranah negara dan pasar, memiliki kekuatan besar untuk mendukung terciptanya masyarakat yang demokratis.

Kendati demikian, salah satu cara untuk memperkuat peran ini adalah melalui pembentukan koalisi masyarakat sipil.

Akan tetapi, mengapa koalisi masyarakat sipil begitu penting dan bagaimana ia dapat menjadi alternatif yang efektif untuk membangun masyarakat demokratis? Mari kita bahas bersama.

Menemukan kekuatan di tengah ketidakpastian

Setiap negara yang mengklaim dirinya demokratis, pastinya mengusung prinsip-prinsip dasar seperti kebebasan berpendapat, partisipasi politik yang inklusif, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Di banyak negara, termasuk Indonesia, meski sistem politiknya mengusung demokrasi, namun sering kali praktiknya jauh dari harapan.

Terkadang, kebijakan yang diambil lebih menguntungkan segelintir orang atau kelompok, sementara suara rakyat yang seharusnya didengar malah diabaikan. Di sinilah peran masyarakat sipil menjadi sangat penting.

Masyarakat sipil dapat menjadi saluran bagi rakyat untuk menyuarakan kepentingannya secara bebas (giving voice to the voiceless) tanpa terpengaruh oleh kepentingan politik dan oligarki.

Dalam konteks Indonesia, yang kerap dilanda ketegangan politik, korupsi dan ketidakadilan sosial, koalisi masyarakat sipil menjadi cara yang efektif untuk mengimbangi dominasi kekuatan politik yang tidak jarang bertentangan dengan kepentingan rakyat banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun