Dalam beberapa tahun terakhir, ojek online (ojol) telah menjadi salah satu solusi transportasi yang paling populer di Indonesia.
Dengan model bisnis yang memudahkan masyarakat untuk memesan kendaraan lewat aplikasi dan layanan ini menawarkan kemudahan yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Tidak hanya memberikan kenyamanan bagi konsumen, ojek online juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi ribuan orang, termasuk banyak di antaranya yang berstatus sebagai pengemudi ojek online.
Namun demikian, seiring dengan berkembangnya industri ini, banyak tantangan yang muncul. Salah satunya adalah kurangnya literasi keuangan di kalangan pengemudi ojek online.
Literasi keuangan atau pemahaman yang baik tentang cara mengelola uang, investasi, dan perencanaan finansial, sangat penting bagi setiap individu yang ingin mencapai kestabilan dan kesejahteraan ekonomi.
Tanpa literasi keuangan yang memadai, maka pengemudi ojek online bisa terperangkap dalam masalah keuangan yang berkepanjangan.
Mengapa literasi keuangan penting bagi pengemudi ojek online?
Bagi pengemudi ojek online, pekerjaan ini bukan hanya sebagai cara untuk mendapatkan penghasilan, tetapi juga cara untuk mengatur kehidupan ekonomi mereka.

Kendati demikian, pengemudi ojol sering kali bergantung sepenuhnya pada pendapatan harian yang mereka terima.